Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Seorang komandan "sangat penting" Taliban ditangkap selama pertempuran sengit dua hari di Afghanistan selatan yang telah menewaskan hampir 200 pemberontak, kata beberapa pejabat, Jumat. Jati-diri orang yang ditangkap di provinsi Kandahar itu tidak diumumkan karena alasan keamanan, kata gubernur provinsi itu, Asadullah Khalid, setelah laporan-laporan bahwa ia adalah Mullah Dadullah, yang disebut-sebut sebagai salah seorang dalang pemberontakan Taliban yang diluncurkan hampir lima tahun lalu. Orang itu terluka parah dalam pertempuran di Panjwayi, Kandahar, yang dilakukan gerilyawan Taliban yang datang dari berbagai penjuru Afghanistan, kata Khalid kepada wartawan seperti dilaporkan AFP. Sekitar 100 orang tewas, katanya, naik dari jumlah sebelumnya 18. Sementara itu, pasukan koalisi yang dipimpin AS yang membantu memerangi pemberontak Taliban mengumumkan, 60 "musuh" tewas dalam pertempuran terpisah Rabu di provinsi Helmand yang berdekatan. Pejabat-pejabat Afghanistan mengatakan bahwa sekitar 40 orang tewas. Angka baru itu melampaui jumlah 190 orang yang tewas dalam pertempuran dua hari antara pasukan keamanan dan pemberontak Taliban dalam salah satu pertempuran terhebat sejak rejim itu digulingkan pada 2001 dalam invasi yang dipimpin AS. Lebih dari 25 aparat keamanan dan warga sipil Afghanistan juga tewas dalam kekerasan itu, termasuk dua ledakan bunuh diri Kamis yang korbannya juga mencakup seorang warga AS dan seorang warga Afghanistan. Pertempuran di Panjwayi itu meletus Rabu ketika pasukan keamanan Afghanistan pergi ke daerah tersebut setelah memperoleh informasi bahwa Taliban berkumpul di sana. Pertempuran berkobar hingga Kamis dan pasukan koalisi membantu dengan melancarkan serangan-serangan udara dan artileri. Seorang prajurit Kanada tewas, menjadi wanita pertama Kanada yang tewas dalam pertempuran sejak Perang Dunia II, menurut militer negara itu. Enam polisi, tiga prajurit Afghanistan dan tiga warga sipil juga tewas dalam pertempuran itu, kata Khalid kepada wartawan. "Kami menangkap seorang anggota sangat penting Taliban, namun karena alsan keamanan, kami tidak bisa membeberkan jati-dirinya," kata Khalid. Seorang pejabat tinggi militer mengatakan sebelumnya, orang yang ditangkap itu mungkin Dadullah yang berkaki satu, yang dekat dengan pemimpin Taliban, Mullah Omar, dan menyatakan bahwa ia memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006