Jakarta (ANTARA News) - Korea Selatan (Korsel) menurunkan bea masuk (BM) sejumlah produk ekspor Indonesia seperti perikanan, kayu, elektronika dan sepatu. Penurunan BM tersebut terkait penandatangan perjanjian bidang perdagangan barang (Trade in Goods Agreement) antara ASEAN dan Korsel yang ditandatangani di Manila, Filipina pada 16 Mei 2006. "Perjanjian ini telah membuka kesempatan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh pengusaha Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dengan Korsel," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat. Korea akan menurunkan BM terhadap sekurangnya 70 persen dari seluruh produk impornya pada waktu perjanjian tersebut berlaku yaitu pada 1 Juli 2006. Dia menyebutkan, produk-produk ekspor Indonesia yang segera akan mendapat manfaat penurunan BM tersebut antara lain adalah sepatu olah raga, beberapa jenis kayu dan produk kayu, produk elektronik dan produk perikanan. Selain itu, Korea juga akan memberikan tambahan kuota dengan BM yang jauh lebih rendah misalnya produk "cassava" menjadi berkisar antara 9-20 persen. Demikian juga pemberian kuota BM rendah untuk udang segar, udang beku dan cuttle fish. "Kami positif bahwa volume ekspor Indonesia dapat meningkat secara signifikan ke Korea Selatan dan pemerintah akan mendukung langkah-langkah yang diambil para eksportir untuk mewujudkan hal tersebut," katanya. Perjanjian itu merupakan bagian dari hasil Asean Economic Ministers (AEM) Retreat yang juga dihadiri oleh Menteri Perdagangan Korea Selatan, Kim Hyun Chong dan Trade Commisioner Uni Eropa (UE) Peter B Mandelson yang berlangsung pada 15-16 Mei 2006. Setelah ditandatanganinya perjanjian bidang perdagangan barang, Asean dan Korea Selatan akan melanjutkan negosiasi perjanjian di bidang perdagangan jasa (trade in Services Agreement) dan perjanjian di bidang investasi (investment agreement). Negosiasi untuk kedua perjanjian tersebut akan diselesaikan dan ditandatangani di Asean Summit di Cebu, Filipina Desember 2006. Pertemuan AEM juga menyepakati beberapa gagasan untuk mempercepat proses integrasi ekonomi di lingkungan Asean dan mengembangkan kerjasama dengan mitra Asean antara lain dengan mempercepat pencapaian Asean Economic Community (AEC) dari yang ditetapkan pada tahun 2020 menjadi 2015.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006