New York (ANTARA News) - Dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), di New York, sehubungan fokus pasar terhadap prospek kenaikan lanjutan tingkat suku bunga AS. Mata uang tunggal Eropa, euro turun menjadi menjadi 1,2778 dolar pada 2100 GMT dari 1,2857 dolar pada akhir perdagangan Kamis di New York. Dolar naik menjadi 111,71 yen, dari 110,82 yen pada penutupan Kamis. Terhadap euro, dolar naik ke posisi tertinggi dalam delapan hari terakhir, dan terhadap yen di posisi tertinggi dalam 11 hari terakhir di tengah berkembangnya ekspektasi bahwa kekhawatiran terhadap inflasi dapat mendorong Federal Reserve AS menaikkan tingkat suku bunganya pada Juni. Lebih kuatnya inflasi inti daripada perkiraan yang diumumkan awal pekan ini dan komentar dari beberapa pejabat pada Kamis, diyakini bahwa pada pertemuan yang akan datang tingkat suku bunga AS akan kembali dinaikkan, kata para dealer. Ekspektasi ini berubah dari spekulasi sebelumnya bahwa The Fed akan menghentikan kebijakan menaikan tingkat suku bunganya. "Pasar mulai memperkirakan akan adanya kenaikan tingkat suku bunga AS dan ini telah mendorong dolar menguat terhadap mata uang utama lainnya," kata analis Standard Chartered, Marios Maratheftis. "Spekulasi kenaikan tingkat suku bunga telah memberikan dorongan terhadap dolar," kata analis AG Edwards, Jessica Madsen yang dikutip AFP. "Tampaknya Federal Reserve akan perlu menaikkan tingkat suku bunga pinjaman untuk mengerem laju inflasi yang pada April lebih tinggi dari perkiraan," katanya. Pada perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,2163 franc Swiss dari 1,2047 pada Kamis. Sementara pound diperdagangkan pada 1,8802 dolar setelah mencapai 1,8954 pada Kamis.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006