"Perekonomian Jerman nyata-nyata kehilangan momentum pada akhir tahun," kata Destatis dalam sebuah pernyataan. Angka awal masih menunjukkan penurunan yang lebih ringan, hanya 0,2 persen.
Melonjaknya harga energi mendorong inflasi di perekonomian terbesar Eropa itu hingga di atas angka 10 persen pada akhir tahun lalu, sebelum langkah-langkah bantuan mulai kembali menurunkan harga. Pada Januari, inflasi tercatat stabil di angka 8,7 persen, papar angka resmi.
Di saat upah riil turun karena inflasi yang tinggi, konsumsi swasta, yang masih menopang perekonomian Jerman selama tahun lalu setelah berakhirnya pembatasan terkait COVID-19, turun sebesar 1,0 persen pada Q4.
![](https://img.antaranews.com/cache/800x533/2023/02/25/CjkinzN007027_20230225_CBMFN0A002.jpg)
"Situasi luar biasa ini akan terus memengaruhi kita dan membebani kemakmuran dalam beberapa bulan mendatang," kata ekonom IW Michael Groemling. Selesai
![](https://img.antaranews.com/cache/800x533/2023/02/25/CjkinzN007027_20230225_CBMFN0A003.jpg)
Pewarta: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2023