Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (ANTARA) -- Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Persemaian Mentawir akan memproduksi 20 juta bibit pohon per tahun untuk mendukung penghijauan di Ibukota Negara (IKN). 

"Ini adalah Persemaian Mentawir yan kita siapkan sejak 2 tahun yang lalu, dalam rangka mendukung penghijauan, reboisasi, penghutanan kembali untuk IKN, plus juga seluruh kawasan yang ada di Kalimantan. Persemaian ini akan memproduksi kurang lebih 20 juta bibit per tahun," ujarnya saat mengunjungi Persemaian Mentawir, yang terletak di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis. 

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan bibit pohon yang ada di sini diantaranya merupakan endemik Kalimantan, utamanya yang berkaitan dengan Dipterocarpaceae seperti meranti, kamper, kapur, blangeran, dan juga beberapa pohon-pohon yang mulai hilang di Kalimantan seperti sungkai. 

Dengan begitu, kawasan IKN yang sebelumnya adalah kawasan monokultur atau hanya satu jenis pohon saja yaitu eucalyptus, nanti akan diisi dengan tanaman yang dibibitkan di sini. Selain itu, ditambah dengan pohon buah-buahan seperti durian, jambu-jambuan, yang ditujukan untuk mendatangkan satwa-satwa kembali ke kawasan tersebut.

"Jadi konsep besarnya komitmen kita terhadap lingkungan itu dimulai dari sini. Jangan ada yang meragukan. Ada 20 juta bibit disini, dibandingkan dengan Persemaian Rumpin ini besar sekali, sehingga harus disiapkan embung karena memang butuh air yang tidak sedikit," katanya.

Sebelumnya, di tempat yang sama Menteri Siti Nurbaya mengatakan pemerintah tengah berupaya membangun natural tropical rain forest Kalimantan di kawasan IKN. Sejalan dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi, kelak hutan di kawasan IKN terdiri dari beragam jenis, tidak lagi hutan homogen.

Menteri Siti menjelaskan secara keseluruhan Persemaian Mentawir seluas 120 hektar, dan baru kurang lebih 30 hektar saja yang digunakan. Dari jumlah tersebut, 16 hektar diantaranya digunakan untuk persemaian, sementara sisanya dibangun embung yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR, dengan keterisian air saat ini kurang lebih 7 hektar. Air dari embung inilah yang akan dimanfaatkan untuk sistem pengairan di persemaian.

Terakhir, Menteri Siti mengungkapkan pemerintah membuka ruang partisipasi para pihak dalam membangun hutan tropis Kalimantan, termasuk dalam pembangunan Persemaian Mentawir yang merupakan kategori persemaian skala besar.

"Jadi pola kerjanya kita sebut public private partnership, yaitu kemitraan antara pemerintah dan swasta," katanya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2023