Kuala Lumpur (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia selaku Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN BAC) 2023 membawa tujuh program "legacy" yang mencakup lima isu prioritas dalam kunjungan keliling ke Malaysia.

Hal itu disampaikan Bernardino Vega, Alternate Chair ASEAN BAC 2023 yang juga Wakil Ketua Hubungan Internasional Kadin Indonesia, saat ditemui di Kuala Lumpur, Rabu.

Dia mengatakan dengan beberapa pembelajaran dan keberhasilan pada pelaksanaan B20 Indonesia dalam Keketuaan Indonesia di G20, Kadin ingin membuat sesuatu yang lebih baik di ASEAN dengan membawa ketujuh program tersebut.

Sebelumnya, Kadin menyampaikan program-program itu dalam kunjungan keliling (roadshow) ke Singapura dan Filipina.

Kali ini Kadin membawanya ke Malaysia, dan inisiatif tersebut sangat baik, kata dia.

Bernardino mengatakan kunjungan keliling itu dilakukan karena Kadin merasa harus membagikan konsep yang sudah diangkat di B20 ke negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), sekaligus untuk mendapatkan pandangan dari mereka.

Dia mengatakan Presiden RI Joko Widodo meminta agar ASEAN harus kembali tersentralisasi.

"Beberapa tahun terakhir sepertinya setiap negara bermain sendiri. Jadi saat ada yang menjadi tuan rumah, yang kental diangkat yang ada di rumah sendiri dan disambungkan ke ASEAN. Berbeda dengan Indonesia, maunya sentralitas ASEAN yang sebenarnya, di mana semua bisa menikmati,” kata Bernardino.

Menurut dia, ketujuh program tersebut adalah Kode QR ASEAN, Platform Pinjaman P2P ASEAN dan Wiki Wirausaha untuk isu fintech dan e-trade, Nett Zero Hub ASEAN dan Carbon Center of Excellent untuk isu keberlanjutan lingkungan, ASEAN One Shot Campaign untuk isu kesehatan, serta Sistem Putaran Tertutup (closed-loop system) untuk isu ketahanan pangan.

Dia mengaku senang bisa mendengar pandangan yang sama selama kunjungan di Malaysia.

Mereka memiliki ketertarikan terutama dengan QR code dan One Shot Campaign, kata Bernardino.

Dalam kunjungan di Malaysia, delegasi Kadin Indonesia dipimpin langsung oleh Ketua Umum Arsjad Rashid. Mereka melakukan beberapa berdialog, di antaranya dengan Ketua ASEAN BAC Malaysia Tan Sri Nazir Razak dan anggota ASEAN BAC Malaysia Tony Fernandes.

Selain itu, mereka juga bertemu dengan perwakilan pemerintah Malaysia, antara lain Menteri Kesehatan Zaliha Mustafa, Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Mohamad Sabu, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Tengku Zafrul Abdul Azis, dan pejabat Otoritas Pengembangan Tanah Federal (FELDA).

Kadin juga bertemu dengan pelaku-pelaku bisnis Malaysia, kata Bernardino.

Indonesia menjalani Keketuaan ASEAN pada 2023 dan kepemimpinan selanjutnya akan diserahkan ke Malaysia.

Karena itu, kata dia, kunjungan keliling Kadin ke negara jiran tersebut menjadi penting guna memastikan ketujuh program tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

“Kita mulai dari kerangkanya, teČ›api nanti dalam kepemimpinan Anda (Malaysia), kemungkinan baru menikmati hasilnya. Yang penting hasilnya. Itu yang kita harap dapat terjadi,” kata Bernardino.

Baca juga: Kadin tekankan isu sentralitas ASEAN dalam lawatan bisnis ke Malaysia
Baca juga: Pelaku usaha Malaysia bidik investasi industri halal di Jatim

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023