Makassar (ANTARA) - Tingkat kesejahteraan petani Sulawesi Selatan(Sulsel)  semakin membaik tergambar dari adanya kenaikan nilai tukar petani(NTP) daerah tersebut ke angka indeks 103,18 pada Februari 2023.

"NTP Sulsel mengalami kenaikan 0,82 persen dari 102,35 Januari 2023 menjadi 103,18 pada Februari 2023," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Suntono di Makassar, Rabu.

Tingkat kesejahteraan yang baik terjadi pada petani tanaman holtikultura, perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan, sementara petani tanaman pangan masih relatif kurang. 

"Kenaikan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami peningkatan yang lebih besar dibanding indeks harga yang dibayar petani (ib). Pendapatan naik sebesar 0,96 persen sementara pengeluaran petani hanya bertambah sebesar 0,14 persen," katanya. 

Suntono menjelaskan NTP yang merupakan perbandingan It terhadap Ib, menjadi salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

Hal ini juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Dia mengatakan pada Februari 2023, secara umum It naik sebesar 0,96 persen dibandingkan It Januari 2023, yaitu dari 116,46 menjadi 117,58.

Peningkatan It pada Februari 2023 disebabkan oleh naiknya It di hampir semua subsektor pertanian dengan rincian Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,62 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,59 persen, Subsektor Perikanan sebesar 0,15 persen.

Sementara itu, It pada Subsektor Tanaman Hortikultura dan Subsektor Peternakan masing - masing mengalami penurunan sebesar 0,08 dan 0,60 persen

Adapun NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 94,51; Subsektor Tanaman Hortikultura (NTPH) sebesar 127,33; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 120,86; Subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 104,30; dan Subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 111,00.

Pada bulan Februari 2023, tiga dari lima subsektor Nilai Tukar petani (NTP) mengalami penurunan yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura, Subsektor Peternakan, dan Subsektor Perikanan masing – masing turun sebesar 0,43; 0,63; dan 0,07 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sementara Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) merupakan perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).

Pada Februari 2023, secara umum NTUP naik sebesar 0,89 persen. Adapun tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTUP yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,54 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,53 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,05 persen.

Sementara penurunan NTUP terjadi pada Subsektor Tanaman Hortikultura dan Subsektor Peternakan masing - masing sebesar 0,35 dan 0,49 persen.

Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 2,35 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 1,82 persen. Penurunan NTUP terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan Subsektor Peternakan masing – masing sebesar 0,86 dan 0,10 persen.
 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2023