Magelang (ANTARA News) - Pelaksanaan ujian nasional para siswa pengungsi lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang berlangsung lancar meskipun mereka terpaksa bergabung ke sekolah dekat penampungan. "Tadi kita sudah meninjau, dan berjalan lancar," kata Bupati Magelang Singgih Sanyoto didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang Soebagijo di Magelang, Senin. Ujian nasional para siswa SMP berlangsung Senin (22/5) hingga Rabu (24/5). Ia menjelaskan, ratusan siswa asal lereng Merapi harus menjalani isolasi supaya bisa mengikuti ujian dengan sebaik mungkin. Sebanyak 57 siswa SMP Negeri 1 Srumbung harus diisolasi dengan tinggal menginap di sekolahnya karena mereka berasal dari daerah rawan letusan Merapi. Sejak sekitar seminggu terakhir mereka bersama orang tuanya mengungsi dari desanya yang rawan letusan Merapi ke tempat aman di kawasan Ibukota Kecamatan Srumbung sekitar 11 kilometer dari puncak Merapi. Selama berlangsung ujian nasional, katanya, mereka tetap tinggal di sekolahnya dengan agenda kegiatan terutama pada malam hari mendapatkan tambahan pelajaran dari para guru. Selain itu, katanya, sebanyak 82 siswa SMP Trisula Srumbung juga menjalani isolasi dari penampungan pengungsi para orang tua mereka dengan menempati rumah kepala sekolahnya supaya bisa tetap mempersiapkan diri menempuh ujian nasional secara baik. "Anak-anak yang mengungsi dan harus ujian dikumpulkan disana, lebih enak, ditambah uang khusus pengungsi, tambahan gizi Rp5.000 per anak dan selama bermalam di tempat itu mendapat tambahan pelajaran dari mata pelajaran yang diujikan," katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006