Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjual sebanyak 1,9 ton sampah plastik ke salah satu bank sampah di Kabupaten Lombok Timur, yang akan dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan solar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Jumat, mengatakan sebanyak 1,9 ton sampah plastik yang dijual itu merupakan hasil pemilahan sampah di Tempat Pengolahan Sampat Terpadu (TPST) Kebon Talo, Ampenan.

"Sampah plastik baik berupa kantong kresek, botol bekas, dan lainnya, itu merupakan hasil pemilahan sampah selama sebulan," katanya.

Menurut dai, penjualan sampah plastik ke Kabupaten Lombok Timur tersebut dilakukan setelah ada kerja sama, dan pengiriman pertama sudah dilakukan sekitar dua minggu lalu.

"Kalau tidak salah kami melepas penjualan pertama pada pertengahan Februari 2023," katanya.

Baca juga: Program pilah sampah dari rumah cegah limbah mikroplastik di Mataram

Ia mengatakan, sampah plastik itu dijual seharga Rp4.500 per kilogram sehingga jika dikalikan dengan 1.900 kilogram menjadi Rp8.550.000. Hasil penjualan sampah plastik tersebut sudah masuk ke kas daerah sebagai tambahan pendapatan asli daerah.

"Kerja sama ini akan terus kita lakukan, dan pihak bank sampah dari Kabupaten Lombok Timur secara rutin akan datang mengambil dan membeli sampah plastik sekali sebulan," katanya.

Meskipun sudah ada kerja sama dengan bank sampah di Lombok Timur, kata dia, tidak menutup kemungkinan jika ada yang ingin membeli dari kabupaten/kota lainnya dengan harga lebih tinggi tentu juga akan dilayani.

"Kerja sama kita dengan bank sampah di Lombok Timur tidak tertulis, sehingga kita masih bisa menjual ke tempat lain," katanya.

Baca juga: Pemprov NTB siap realisasikan pengurangan sampah plastik

Kemal mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut maka ke depan sampah yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) akan semakin kecil.

Selain sampah plastik, kata dia, sampah organik sudah sudah dimanfaatkan menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair.

Berdasarkan data DLH Kota Mataram, volume sampah di Mataram setiap hari mencapai 250-260 ton, tetapi yang bisa terangkut ke TPA sekitar 200 ton.

Namun, sampah yang dibawa ke TPA kini terus berkurang hingga mencapai sekitar 25 ton, sehingga sampah yang dibuang ke TPA sekitar 175 ton per hari.

Pengurangan volume sampah itu salah satunya dipicu karena program pilah sampah di tingkat lingkungan yang dinilai efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok.

Baca juga: Pabrik block solutions jadi solusi daur ulang sampah plastik NTB

"Sampah organik yang dipilah dari rumah tangga, bisa langsung diolah menjadi pakan maggot, kompos, dan pupuk cair," katanya.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023