Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menargetkan kenaikan laba setelah pajak sekitar 216 persen dari Rp282,129 miliar pada akhir 2005 menjadi Rp892,291 miliar pada akhir 2006. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner LPS, Rudjito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Senin. Menurutnya, total pendapatan LPS pada 2006 nanti diharapkan mencapai Rp3,126 triliun yang berasal dari pembayaran premi seluruh bank di Indonesia dan investasi di Sertifikat Bank Indonesia serta Surat Utang Negara. Sedangkan total biaya yang dikeluarkan LPS, katanya, diharapkan mencapai Rp2,233 triliun termasuk Pajak Penghasilan (PPh). "Dari surplus setelah laba itu, cadangan tujuan setelah pajak adalah sekitar 20 persen atau Rp178,458 miliar dan cadangan penjaminan sekitar 80 persen atau Rp713,883 miliar," katanya. Dia menjelaskan hingga 31 Maret 2006, laba setelah pajak LPS mencapai sekitar Rp456,856 miliar, sedangkan laba sebelum pajak mencapai Rp1,247 triliun. Total aset LPS pada 31 Maret 2006, kata Rudjito, mencapai Rp5,909 triliun atau naik sekitar 25 persen dari total aset pada akhir 2005, Rp4,712 triliun. Hingga kini, katanya, sejumlah 2.208 bank yang terdaftar di LPS, yang terdiri atas 131 bank konvensional, 1.989 BPR konvensional, dan 94 BPR syariah.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006