Taipei (ANTARA) - Menteri pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng pada Senin mengingatkan bahwa pulau tersebut tahun ini harus mewaspadai kemungkinan militer China "secara mendadak memasuki" daerah-daerah dekat teritori mereka, sementara ketegangan di Selat Taiwan meningkat.
 
Dalam beberapa tahun terakhir ini, China meningkatkan aktivitas militer di sekitar Taiwan, termasuk hampir setiap hari unit angkatan udara China menyusup ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu.

Namun, Taiwan belum melaporkan bahwa ada insiden pasukan China memasuki zona tambahan miliknya, yang berjarak hanya sekitar 44,4km dari garis pantai Taiwan.
 
Saat menjawab pertanyaan anggota parlemen, Chiu mengatakan angkatan bersenjata China (PLA) kemungkinan menemukan berbagai alasan untuk memasuki daerah-daerah yang berdekatan dengan wilayah udara dan laut Taiwan -- saat pulau tersebut meningkatkan latihan militer dengan Amerika Serikat.
 
Menurut Chiu, PLA bisa saja "mendadak masuk" ke zona tambahan Taiwan dan mendekati teritori udara yang berjarak 12 mil dari garis pantai Taiwan. 

"Saya secara khusus telah membuat pernyataan tentang ini tahun lalu, artinya mereka sedang membuat persiapan. Sambil menunggu, mereka akan menggunakan kekuatan jika mereka memang harus melakukannya."

Sementara itu, Taiwan juga bertekad akan menggunakan haknya untuk mempertahankan diri dan balik menyerang bila militer China memasuki teritorinya.

China sudah berkali-kali menegaskan bahwa Taiwan adalah wilayah miliknya dan tidak akan ragu untuk menggunakan kekuatan militer jika diperlukan.

Taiwan sendiri menolak klaim China atas kedaulatan pulau tersebut dan menegaskan bahwa adalah rakyat yang bisa menentukan masa depan mereka sendiri.

Sumber: Reuters

Baca juga: China tawarkan reunifikasi damai, Taiwan: Hargai demokrasi kami

Baca juga: Taipei: 21 jet tempur China masuki zona pertahanan udara Taiwan


 

Taiwan latihan perang di tengah ketegangan dengan China


 

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
COPYRIGHT © ANTARA 2023