Desa Dafara, Mali (ANTARA News) - Di sebuah desa sekitar dua jam berkendaraan mobil dari ibukota Bamako, bintang rock Bono menemui para pemimpin dan orang tua setempat dan menyatakan kapas Amerika yang diperdagangkan di pasar internasional mendapat keuntungan yang tak adil atas kapas Mali. "Ada beberapa petani kapas Amerika yang perlu menemui anda," kata rocker Irlandia dan aktivis pengampunan utang itu, seperti dilansir Reuters. "Ini adalah keinginan terbesar saya karena menurut hemat saya mereka akan mengerti anda lebih baik lagi sebab saya pikir para petani kapas Amerika akan menaruh hormat bagaimana anda mengolah lahan begitu baik hanya dengan air sedikit." Julien Traore, seorang kepala kampung berusia 90 tahun, yang duduk di hadapan bintang rock itu di bawah pohon mangga dan dikelilingi penduduk desa dan anak-anak, menganggukkan kepala dan memberi semangat kepada Bono agar terus berbicara. "Alasan mengapa anda tak memperoleh uang lebih banyak untuk kapas anda adalah karena perundingan perdagangan dunia, orang-orang yang duduk di perundingan itu, tak menghormati situasi anda," lanjut Bono. "Kami akan berupaya mewakili anda di perundingan perdagangan itu, tempat mereka tidak memperkenankan anda untuk duduk di sana." Mali merupakan salah satu dari lima produsen kapas utama Afrika setelah Chad, Benin, Burkina Faso dan Senegal yang menuntut AS agar memotong secara drastis subsidi yang mereka berikan kepada para petani kapasnya. Pada 2004-2005, para produsen AS menerima sekitar 4,2 miliar dolar subsidi federal, bantuan yang menurut negara-negara Afrika Barat itu telah menekan harga kapas dunia dan menghancurkan perekonomian mereka. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006