Bintan, Kepulauan Riau (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau meningkatkan status bencana dari siaga menjadi tanggap darurat setelah Kamis-Sabtu pekan lalu terjadi banjir rob, tanah longsor dan angin kencang di sejumlah kawasan daerah tersebut.

Bupati Bintan Roby Kurniawan di Bintan, Selasa, mengatakan, peningkatan status bencana tersebut setelah terjadi kerusakan yang parah terhadap fasilitas umum dan rumah warga.

Penetapan status darurat bencana semata-mata untuk percepatan pemulihan kondisi perekonomian masyarakat dan pelayanan publik.

"Berdasarkan hasil rapat koordinasi penanggulangan bencana bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, disepakati status bencana di Bintan dari siaga menjadi tanggap darurat mulai 3-9 Maret 2023," kata Roby.

Baca juga: BMKG: Cuaca buruk di Serasan Natuna disebabkan fenomena Borneo Vortex

Menurut dia, lebih dari 2.000 orang menjadi korban cuaca buruk itu. Ratusan rumah warga rusak parah akibat banjir rob, tanah longsor dan angin kencang.

Cuaca buruk itu juga menyebabkan kerusakan barang elektronik milik warga dan barang-barang berharga lainnya. Ratusan orang korban bencana terpaksa mengungsi di rumah tetangga dan kerabat karena rumahnya rusak parah.

"Banjir dan tanah longsor menyebabkan banyak fasilitas publik seperti jalan dan jembatan menjadi rusak," ujarnya.

Roby mengungkapkan bencana banjir, longsor dan angin kencang di Bintan selama tiga hari lalu menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap sektor perekonomian maupun aktivitas sosial. Belum lagi sejumlah jalan utama seperti Jalan Lintas Barat dan Lintas Wacopek yang menghubungkan wilayah timur Bintan dengan Kota Tanjungpinang mengalami kerusakan.

Akses jalan penghubung antardaerah itu terputus akibat banjir dan tanah longsor.

"Harus ditutup agar tidak menimbulkan korban. Ini juga untuk proses perbaikan," ucapnya.

Pemerintah Bintan telah melakukan beberapa tindakan cepat, mulai dari mendirikan dapur umum, tenda pengungsian, pendataan dampak, rambu pemberitahuan di ruas jalan rusak dan beberapa upaya siaga lainnya.

Sekda Bintan Ronny Kartika bersama Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kepri Stanley Cicero H meninjau kondisi jalan penghubung Wacopek, Bintan dengan Tanjungpinang. Separuh badan jalan amblas akibat debit air yang meningkat setelah cuaca ekstrim tiga hari terakhir.

"Kami sudah periksa, memang harus segera dibangun ulang. Besok akan langsung kita kerjakan agar bisa dilalui sementara. Nanti setelah desain siap, disetujui pusat, langsung kami bongkar dan bangun dengan kapasitas gorong yang lebih besar," kata Stanley.

Baca juga: 27 rumah tertimbun tanah longsor di Pulau Serasan Natuna
Baca juga: Kemenkominfo perbaiki jaringan telekomunikasi di Serasan

Baca juga: BMKG: Banjir rob potensial masih terjadi di Pulau Bintan

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023