Denpasar (ANTARA News) - Agresti Mita (17), siswi SMU Negeri 4 Surabaya, yang sejak Sabtu (20/5) hilang ditelan ombak Pantai Kuta, jenazahnya berhasil ditemukan mengapung di Pantai Balangan. "Jenazahnya memang sudah kita temukan tadi sekitar jam 08.30 Wita setelah ada tim kita di Uluwatu yang melaporkan," kata salah seorang pengawas Balawisata (Badan Penyelamat Wisata Tirta) Nyoman Tapa ketika dihubungi ANTARA News, di Denpasar, Selasa. Menurutnya, sejak penemuan hingga pengangkatan jenazah di tengah laut memakan waktu sekitar satu jam dan setelah itu jenazahnya langsung dibawa ke RSUP Sanglah di Denpasar. "Memang penemuan lokasi jenazahnya dari Pantai Kuta tempat kejadian cukup jauh. Jadi tampaknya jenazah cukup lama terapung di tengah laut sampai ditemukan di Pantai Balangan," kata Nyoman Tapa. Ia mengatakan, timnya bersama tim SAR dan Polair sejak Sabtu telah berupaya mencari korban dan akhirnya ditemukan juga pada hari ini. Untuk mengidentifikasi kebenaran korban adalah Agresti Mita, katanya, orang tua korban telah datang dari Surabaya dan telah melihat secara langsung kondisi korban. "Ternyata orang tua membenarkan bahwa jenazah yang ditemukan adalah utrinya," katanya. Dengan telah ditemukan Agresti Mita tersebut maka jumlah korban meninggal siswa/siswi SMU Negeri 4 Surabaya akibat keganasan Pantai Kuta bertambah panjang setelah sebelumnya tiga korban lainnya masing-masing Nurkholis Agusti (17), Wenni Wilujeng (17), dan Ninis Wijayanti (17) meninggal dan telah ditemukan pada saat kejadian. Sementara itu dari Surabaya diperoleh keterangan bahwa jenazah Agresti Mita Deborah menurut rencana akan dikebumikan di pemakaman umum Kembang Kuning Surabaya, pada Rabu (24/5). Ny. Ani, bude almarhumah yang berada di rumah duka Jl. Asem Jaya III/9 Surabaya kepada ANTARA News, Selasa siang, mengemukakan bahwa jenazah Agresti, rencananya Selasa petang ini tiba di rumah duka. "Setelah disemayamkan semalam, besok (Rabu) akan dimakamkan di Kembang Kuning, namun sebelumnya akan dilakukan persembayangan oleh jemaat gereja GPDI di Asem Jaya IV," ucapnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006