Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Bupati Lumajang Thoriqul Haq merilis penayangan film dokumenter berjudul "Usap Pilu Semeru" dan premiere film tersebut tayang di Bioskop Mopic Cinema Lumajang dan Platform Media Sosial Akun Youtube resmi milik Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Film dokumenter itu harapannya bisa menjadi referensi bagi banyak pihak untuk bisa dijadikan salah satu item penanganan kalau ada keadaan-keadaan darurat dalam penanganan bencana," kata bupati yang biasa dipanggil Cak Thoriq kepada sejumlah wartawan di Lumajang, Selasa.

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi disertai awan panas guguran

Menurutnya film dokumenter "Usap Pilu Semeru" dibuat sebagai bentuk apresiasi kepada semua pihak baik relawan, TNI, Polri, pemerintah pusat hingga daerah yang secara maksimal melakukan penanganan sebagai upaya mengusap kepiluan warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021.

"Film tersebut adalah hasil dari kumpulan video dari berbagai sumber, sebagai gambaran proses penanganan kejadian bencana erupsi Semeru, mulai dari proses evakuasi korban hingga rekonstruksi dan langkah percepatan pembangunan hunian relokasi," tuturnya.

Baca juga: Gunung Semeru erupsi disertai awan panas guguran sejauh 6 km

Cak Thoriq menyampaikan Pemkab Lumajang secara khusus mengapresiasi dua jurnalis televisi yakni Iwan dan Rohman yang mendapatkan beberapa video yang perlu didokumentasi menjadi gambaran secara utuh.

"Kami juga mengapresiasi teman-teman Dinas Kominfo baik yang mengedit maupun crew yang mengikuti saya dan bunda dalam penanganan bencana erupsi Gunung Semeru," katanya.

Baca juga: Aktivitas Gunung Semeru masih didominasi letusan dan guguran

Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah membantu percepatan penanganan bencana erupsi disertai awan panas guguran Gunung Semeru.

"Kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat hingga pemerintah daerah serta para relawan dan NGO menjadikan penanganan bencana berjalan lancar dan cepat," ujarnya.

Baca juga: BNPB tegaskan letusan Gunung Semeru tidak sebabkan tsunami

Ia menjelaskan kecepatan pascabencana tidak sampai 2 minggu Pemkab sudah berupaya menghubungi kementerian terkait untuk segera ikut bergabung mempercepat penyediaan rumah hunian tetap dan hunian sementara.

"Tidak kurang dari 1 bulan lahan seluas 81 hektare sudah siap dijadikan relokasi hunian warga terdampak erupsi Gunung Semeru dan itu sangat luar biasa cepatnya," katanya.

Baca juga: Gunung Semeru alami 22 kali letusan setelah statusnya naik jadi Awas
Baca juga: Sebagian warga lereng Semeru mengungsi akibat luncuran awan panas

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2023