Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan RI Prof Dante Saksono Harbuwono mengemukakan dibutuhkan kolaborasi lintas lembaga dalam upaya menanggulangi penyakit hewan yang menular ke manusia atau zoonosis.

"Proses surveilans tidak hanya dilakukan pada manusia saja, tetapi pada binatang. Sehingga surveilans tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, tapi juga Kementerian Pertanian, dan juga kementerian lain terkait," kata Dante melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sebagai contoh, kata Dante, antraks, leptospirosis, dan rabies merupakan jenis penyakit pada hewan yang dapat menular ke manusia.

Misalnya, penyakit leptospirosis yang banyak terjadi di kota-kota besar dengan pemukiman padat. Leptospirosis berasal dari hewan yang dapat menginfeksi manusia lewat urine atau darah hewan yang terinfeksi.

Penyebab leptospirosis adalah bakteri leptospira interrogans yang bisa ditularkan oleh anjing, babi, kuda, sapi, dan tikus.

Menurut Dante, penyakit tersebut bisa mengakibatkan wabah seperti flu burung yang disebabkan virus H5N1. Di Ekuador dan Kamboja, flu burung telah terdeteksi pada November 2022.

Dante mengatakan, Pemerintah Indonesia mengambil langkah antisipasi untuk mencegah penularan penyakit yang bersumber dari binatang. Langkah tersebut dilakukan melalui Permenko PMK nomor 7 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru.

Baca juga: Pakar kemukakan tujuh aspek zoonosis yang memicu peningkatan kasus

"Peraturan ini akan memperkuat surveilans Indonesia bahwa surveilans tidak saja dilakukan untuk manusia, tetapi akan dilakukan juga untuk hewan dan beberapa hewan peliharaan," ujarnya.

Pemerintah mengantisipasi kejadian zoonosis dengan menerbitkan Permenko PMK nomor 7 tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru, hari ini, di gedung Kemenko PMK, Jakarta.

Dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi penyebaran penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali berupa zoonosis atau penularan penyakit dari binatang ke manusia.

Ancaman zoonosis dan penyakit infeksius baru di Indonesia diprediksi akan terus meningkat dan berpotensi terjadinya eskalasi penyakit yang berdampak pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, dan kesejahteraan rakyat.

Kemenkes melaporkan, sebesar 60 persen penyakit yang menginfeksi manusia berasal dari binatang, dan sekitar 75 persen berupa infeksi baru. Beberapa penyakit baru tersebut menimbulkan wabah dan pandemi dan salah satunya adalah COVID-19.

Baca juga: Ahli: Terdapat potensi virus baru meski pandemi COVID-19 berakhir

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023