Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta kepada tim gabungan mulai dari BASARNAS, BPBD, TNI, Polri dan relawan untuk memprioritaskan pencarian warga terdampak longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Suharyanto mengatakan sebanyak 35 warga masih dinyatakan hilang, dan diduga masih tertimbun material longsoran dengan kedalaman hingga 4 meter.

“Bagi 35 warga yang masih dinyatakan hilang ini kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk ditemukan,” ujar Suharyanto dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.

Suharyanto memastikan bahwa personel tim satgas gabungan akan ditambah, mengingat medan cakupan yang terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota.

Baca juga: Kepala BNPB RI pastikan penanganan longsor Natuna dilakukan maksimal
Baca juga: Dinas Kominfo rilis 47 korban longsor di Natuna yang belum ditemukan

Di samping itu BNPB dan Basarnas serta Brimob juga akan mengupayakan anjing pelacak agar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat lebih maksimal.

“Basarnas, TNI, Polri ini bekerja terus menerus. Bahkan unsur TNI, Polri ini ditambah terus. Ratusan personel Brimob ditambah anjing pelacak untuk membantu pasukan yang sudah ada,” kata Suharyanto.

Menurut Suharyanto, kendala utama dalam proses pencarian, pertolongan dan evakuasi juga berasal dari faktor cuaca.

Dalam kurun waktu sepekan terakhir, kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hujan hampir sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi. Kondisi tersebut tentunya tidak memungkinkan untuk dilakukan proses pencarian sehingga harus dihentikan sementara.

“Tetapi karena terkendala cuaca, hujan terus ini kadang-kadang dihentikan,” kata Suharyanto.

Baca juga: Kemensos kirim bantuan senilai Rp862 juta untuk korban longsor Natuna
Baca juga: Akibat longsor, warga Serasan Kabupaten Natuna kekurangan air bersih

Melihat kondisi lapangan seperti demikian, Suharyanto bersama Gubernur Kepulauan Riau telah sepakat akan melakukan koordinasi dan kerja sama dengan BRIN, BMKG dan TNI untuk kemungkinan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Selain untuk meminimalisir dampak curah hujan, Suharyanto berharap nantinya dengan TMC dapat memperlancar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi.

“BNPB bekerja sama dengan BMKG, BRIN dan TNI AU akan menggelar teknologi modifikasi cuaca di Pulau Serasan. Sehingga cuaca bisa terang dan pencarian bisa dilakukan,” pungkas Suharyanto.

Adapun korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan ada sebanyak 15 orang.

Pada hari ini, Rabu (8/3) hingga pukul 15.00 WIB, tim satgas gabungan secara efektif berhasil menemukan kembali jasad korban. Penambahan temuan itu masih akan didata dan diidentifikasi lebih lanjut untuk kemudian dilaporkan sebagai data nasional.

Baca juga: Pemkab Natuna sediakan lahan reloksi bagi korban tanah longsor

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023