Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tambak budi daya udang di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang telah memiliki manajemen modern dapat menjadi contoh penerapan usaha budi daya produk perikanan di daerah lain.

“Ini akan menjadi sebuah contoh yang nanti bisa di-copy untuk provinsi, kabupaten lain, sehingga manajemen modern yang kita lihat sekarang ini bisa di-copy untuk diterapkan di daerah lain,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Tambak Budi Daya Udang Berbasis Kawasan di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis.

Jokowi mengatakan tambak budi daya udang memerlukan manajemen yang detail agar dapat mendukung produksi. Di Kebumen, tambak budi daya udang vaname telah menerapkan manajemen detail yang mampu menjaga kebersihan air sehingga mendukung optimalisasi produksi.

Baca juga: Presiden tinjau panen raya dan resmikan tambak udang di Jateng

Total luas tambak budi daya udang di Kebumen yang diresmikan Presiden Jokowi mencapai 60 hektare. Setiap satu hektare tambak dapat menghasilkan 40 ton udang. Biaya membangun tambak tersebut mencapai Rp175 miliar.

"Di tambak udang yang berbasis kawasan ini telah diselesaikan kurang lebih 60 hektare yang akan menghasilkan udang 1 hektarnya kurang lebih kita harapkan di atas 40 ton," kata Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi sebut Bapanas segera umumkan HPP gabah terbaru usai GKP turun

Menurut keterangan di laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tambak udang berbasis kawasan di Kebumen menjadi yang terbesar dengan luas saat ini mencapai 60 hektare dan berisi 149 petak tambak. Tambak tersebut juga sudah memenuhi praktik terbaik (best practice) tambak udang modern berwawasan lingkungan.

KKP akan terus meningkatkan jumlah lahan tambak budi daya di Kebumen mengingat lahan potensial yang ada mencapai 100 hektare. Pembangunan tambak budi daya udang berbasis kawasan di Kebumen juga sekaligus untuk mencapai target produksi udang nasional sebesar 2 juta ton pada 2024.

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023