Jakarta (ANTARA News) - Bank BNI memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 50 persen atau sebesar Rp707,37 miliar dari total laba bersih sebesar Rp1,41 triliun. "Dengan demikian pembagian dividennya sebesar Rp53,26 per lembar," kata Dirut Bank BNI Sigit Pramono dalam RUPS tahunan yang dilakukan di Jakarta, Rabu. Saham BNI saat ini 99 persen dikuasai pemerintah dan sisanya dipegang publik. Ditambahkan Sigit, sisa dari dividen yang dibagikan itu 11,7 persen akan digunakan untuk cadangan yang telah ditetapkan penggunaannya, 20 persen untuk cadangan sesuai UU persero, 15,3 persen untuk laba ditahan, dan tiga persen untuk kemitraan dan bina lingkungan. Pada akhir Desember 2005, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1,41 triliun, sementara total aktiva tumbuh 8,2 persen menjadi Rp147 triliun didorong ekspansi portofolio pinjaman sebesar 8,28 persen atau Rp62,7 triliun. RUPS juga menyetujui dan menetapkan jumlah dan batas hapus tagih piutang pokok dalam rangka restrukturisasi dan atau penyelesaian piutang yang telah dihapusbuku sebesar Rp2 triliun yang pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun, Sigit menambahkan hapus tagih ini hanya bisa dilakukan selama Keputusan Menteri Keuangan mengenai penyelesaian utang perusahaan negara belum diubah. "Tahun lalu juga sudah kita rencanakan tetapi tidak bisa dilakukan karena terhambat peraturan itu. Tapi yang saya dengar akhir Juni nanti revisi peraturannya akan keluar," katanya. RUPS juga memutuskan besaran gaji atau honorarium direksi dan komisaris untuk tahun 2006 sama dengan gaji atau honorarium tahun 2005. Dana pihak ketiga yang dihimpun hingga Desember 2005 sebesar Rp115,4 triliun atau meningkat 10 persen dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan terbesar terjadi pada produk deposito, seiring dengan kenaikan BI rate dan suku bunga pinjaman. Sampai Desember 2005, NPL BNI naik dari 4,6 persen menjadi 13,7 persen, LDR turun dari 55,1 persen menjadi 54,2 persen dan CAR turun dari 17,88 persen menjadi 16,67 persen.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006