Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumsel Darma Budhy di Palembang, Rabu, mengatakan solusi untuk menekan angka inflasi itu yakni menggelar operasi pasar guna mengendalikan harga beras.
"Ketika harga beras mulai tinggi maka kami akan menggelar operasi pasar, karena anggarannya sudah ada dan dilaksanakan langsung oleh Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan maupun melalui asosiasi," katanya.
Sepanjang awal tahun 2023, ia mengungkapkan pihaknya sudah melakukan sebanyak empat kali operasi pasar di Kota Palembang.
Cara lain kendalikan inflasi, katanya yakni menggencarkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), sehingga kebutuhan primer baik itu sayur-sayuran, ikan, itu sudah bisa dapat dipenuhi secara mandiri.
Lalu, dalam mengendalikan angka inflasi di Sumsel, kata dia, melakukan kerja sama antar daerah terkait ketahanan pangan.
”Misalnya di Brebes produksi bawang berlebih, dan di Sumsel kurang, maka kelebihan tersebut dapat dikirim ke Sumsel begitu pula sebaliknya," jelasnya.
Sehingga hal tersebut dapat menyesuaikan dengan kondisi serta potensi dari masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.
Kemudian, pihaknya melakukan sosialisasi dengan pemerintah kabupaten/kota di Sumsel terkait kondisi yang akan dihadapi.
Budhy mengimbau masyarakat untuk tidak belanja berlebihan terutama pada saat memasuki bulan Ramadhan atau hari raya Idul Fitri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023 Sumsel terjadi inflasi tahunan (year on year) sebesar 5,43 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 113,39. Inflasi yoy di Kota Palembang sebesar 5,44 persen dengan IHK sebesar 113,39 dan di Kota Lubuk Linggau sebesar 5,40 persen dengan IHK sebesar 113,44.
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2023
