Jakarta (ANTARA) -
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta pemerintah provinsi, terutama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan, memperkuat kolaborasi multisektor untuk meningkatkan ekosistem inovasi di daerahnya.
 
"Kolaborasi harus dilakukan multisektor atau pentahelix untuk bisa menghasilkan inovasi," ujar Yusharto dalam Rapat Koordinasi Penelitian dan Pengembangan Daerah Se-Sumatera Selatan di Palembang, Kamis, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
 
Menurut dia, inovasi-inovasi yang ada di daerah selanjutnya dapat mendukung penyelenggaraan pembangunan di daerah.
 
Dalam rapat koordinasi bertema "Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Peningkatan Reformasi Birokrasi dan Ekonomi Kerakyatan" itu, Yusharto mengingatkan Pemprov Sumsel bahwa inovasi daerah tidak akan tercipta tanpa adanya komitmen dari kepala daerah ataupun organisasi perangkat daerah (OPD).
 
Ia menyampaikan kolaborasi dalam membangun inovasi di daerah seharusnya tidak dibatasi oleh peran dari organisasi pemerintahan saja, tetapi dapat melibatkan organisasi swasta.
 
Saat ini, kata Yusharto, BSKDN Kemendagri baru saja menyepakati kerja sama terkait pengelolaan Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNas) bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
 
Ia menjelaskan JIPPNas merupakan portal informasi inovasi pelayanan publik yang dikelola oleh lintas kementerian/lembaga.

Baca juga: BSKDN Kemendagri dorong Pemprov NTB tingkatkan inovasi berbasis riset
Baca juga: BSKDN sempurnakan metode pengukuran ITKPD
 
"Kami akan membuat satu basis data yang bisa diakses oleh bapak/ibu sekalian (pemerintah daerah) sehingga bapak/ibu bisa mengetahui bentuk inovasi yang sudah dilakukan di daerah," ujarnya.
 
Yusharto mengapresiasi capaian Pemprov Sumsel atas inovasi yang telah dibangun. Dia mengatakan berdasarkan variabel ukur indeks inovasi daerah (IID), Provinsi Sumsel mengalami peningkatan pada sejumlah variabel, yakni institusi, sumber daya manusia (SDM), penelitian, dan hasil kreatif pada tahun 2022.
 
Meskipun demikian, lanjut dia, Pemprov Sumsel masih perlu terus membenahi inovasi yang dimiliki karena terdapat penurunan IID di beberapa variabel, seperti variabel infrastruktur dan kecanggihan produk.
 
Oleh karena itu, dia mengingatkan Pemprov Sumsel agar terus meningkatkan ekosistem inovasi di daerahnya, terlebih karena inovasi bisa menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi daerah.
 
"Inovasi menjadi upaya pemecahan masalah bagi pemerintah daerah yang ada, seperti halnya yang terjadi pada tahun 2020 saat pandemi COVID-19, banyak inovasi yang dihasilkan dapat menyelesaikan permasalahan pandemi saat itu," ujar dia.

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023