Surabaya (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperingatkan para penggemar surfing (selancar angin) untuk mewaspadai adanya Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang datang dari arah Samudera Pasifik. "Arlindo berbahaya karena di atas permukaan air laut tampak tenang, tapi di bawah deras. Kasus anak-anak SMAN 4 Surabaya yang terseret ombak di Bali itu juga dampak dari Arlindo," kata staf ahli BMG Maritim Tanjung Perak, Eko Prasetyo kepada ANTARA di Surabaya, Kamis. Ia mengemukakan, Arlindo dengan kecepatan sembilan kilometer per jam itu diperkirakan akan berlangsung hingga enam bulan. Arus tersebut bergerak dari Samudera Pasifik ke arah Barat dan masuk ke Indonesia lewat Laut Arafura kemudian ke selatan lewat Selat Timur hingga masuk ke Samudera Hindia. Karena itu ia meminta mewaspadai laut Jawa hingga selatan Pulau Sumatera yang potensial dilewati oleh arus yang bisa mencapai kedalaman 50 meter tersebut. Tanda-tanda munculnya Arlindo biasanya diawali dengan ombak yang tenang namun secara tiba-tiba meninggi. Selain Arlindo, yang perlu diwaspadai adalah munculnya ombak besar yang potensial muncul hingga ketinggian mencapai tiga meter. Padahal normalnya ombak itu sekitar 1,5 meter hingga dua meter. "Gelombang tinggi itu akan terjadi dalam tiga hari ke depan dan perlu diwaspadai pada sore dan malam hari, terutama bagi nelayan dan kapal-kapal yang berlayar agar berhati-hati," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006