Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, Indonesia siap memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Timor Leste bila diperlukan setelah terjadinya tindakan kekerasan di wilayah tersebut akibat kerusuhan antara tentara negara tersebut dengan para tentara yang dipecat belum lama berselang. "Pemerintah Indonesia siap memberikan bantuan bila diperlukan," kata Yudhoyono dalam jumpa pers mendadak di kediamannya di Cikeas, Kamis usai mengadakan rapat terbatas dengan Menko Polhukam Widodo AS,Menlu Hassan Wirajuda, Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Suyatno, Sekkab Sudi Silalahi serta Kepala BIN Syamsir Siregar. Rapat yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB itu bertujuan membahas situasi terakhir di bekas propinsi ke-27 Indonesia itu, karena menurut Kepala Negara, keadaannya memprihatinkan. Menurut Kepala Negara, di Timor Leste, terdapat sekitar 3.000 warga Indonesia yang kurang lebih 1.500 orang di antaranya tinggal di Dili. Khusus di tempat pengungsian kini terdapat sekitar 150 WNI. Presiden mengatakan, dirinya bisa mengerti mengapa pemerintah Dili tidak minta bantuan Indonesia untuk mengirimkan satuan militer atau polisinya. "Saya bisa mengerti Indonesia tidak diminta mengirimkan satuan militer atau polisinya, karena bisa menyulitkan posisi Indonesia, apalagi warga dunia ataupun Timor Leste belum tentu menyambut baik kehadiran prajurit dan polisi Indonesia dan menyulitkan pemerintah Timor Leste sendiri," kata Presiden pada jumpa pers yang dimulai pukul 21.40 WIB tersebut. Kepala Negara juga berpendapat Indonesia sering dilihat secara berlebihan sehingga dengan tidak dimintanya pasukan Indonesia ke wilayah tersebut maka diharapkan tidak akan muncul isu ataupun pikiran negatif terhadap Indonesia demi kepentingan bersama. Presiden menjelaskan pula pasukan TNI di wilayah perbatasan telah diperintahkan untuk melakukan pengawasan secara ketat sehingga tidak ada WNI yang pergi ke Timor Leste dan sebaliknya tidak ada pula warga Timor Leste yang masuk kesini akibat kerusuhan tersebut. "Kita instruksikan satuan di perbatasan untuk melakukan kontrol yang ketat dan menutup perbatasan," kata Presiden yang didampingi Widodo, Wirajuda, Syamsir, Sudi serta Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng. Australia, Selandia Baru, Portugal serta Malaysia telah mengirimkan satuan tentara dan polisinya untuk membantu petugas keamanan setempat memulihkan keadaan disana, karena telah timbul korban baik yang meninggal maupun luka-luka.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006