Jakarta (ANTARA News) - Akibat gempa berkekuatan 5,9 skala richter, Kantor Berita ANTARA Biro Yogyakarta, di Jalan Taman Siswa Nomor 123, mengalami kerusakan parah sehingga aktivitas pengiriman berita sempat terganggu. "Biro ANTARA Yogyakarta untuk sementara tidak dapat digunakan untuk beraktivitas karena listrik mati, komputer berserakan dan gedungnya juga rusak parah," ujar Agus Priyanto, salah seorang karyawan Biro ANTARA Yogyakarta, Sabtu. Ia mengatakan, akibat gempa tersebut, ruangan kantor ANTARA berantakan, lemari-lemari ambruk, dinding retak-retak, plafon jebol, dan tembok samping yang berbatasan dengan rumah warga roboh. Jalan Taman Siswa merupakan salah satu kawasan perumahan yang cukup tertata rapi di Yogyakarta. Jalan itu hanya berjarak sekitar dua kilometer dari lingkungan Keraton Kesultanan Yogyakarta. Di sekitar Kantor Biro ANTARA Yogyakarta, rumah-rumah warga dan beberapa penginapan juga bernasib sama. "Untuk sementara tidak ada korban jiwa," katanya. Jaringan listrik dan telepon tetap di kota itu rusak diguncang gempa, satu-satunya sarana telekomunikasi massal yang bisa dipakai adalah jaringan telepon bergerak. Soal isu tsunami di pantai selatan provinsi itu, Agus juga menyebutkan petugas dari Pemerintah Provinsi dan kepolisian setempat sudah berkeliling mengimbau warga untuk tenang karena itu hanya isu. "Petugas mengatakan tsunami tidak ada dan pantai dalam keadaan tenang. Mereka juga mengatakan kejadian ini tidak ada kaitannya dengan aktivitas gunung Merapi," katanya seraya menambahkan warga diminta untuk membersihkan jalan. "Termasuk di Jalan Taman Siswa yang banyak kabel listrik berserakan dan Malioboro yang sebagian besar bangunannya rubuh," tambahnya. Sementara itu sejumlah warga masih berjaga-jaga di luar rumah. Alun-alun Keraton juga dipenuhi warga karena lokasi tersebut dianggap aman. Di Jalan Mailoboro yang banyak terdapat penginapan, banyak turis berhamburan keluar karena panik akibat gempa yang terjadi sekitar pukul 05.55 WIB itu.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006