Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menghelat kegiatan literasi digital bagi para mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.

Wakil Rektor II UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Khairuddin,M.Ag menyampaikan literasi digital erat kaitannya dengan mahasiswa mengingat di tengah digitalisasi kecakapan digital adalah kebutuhan.

“Menghadapi tantangan abad modern, setiap orang kini harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai, diiringi dengan kecakapan literasi digital serta penguasaan terhadap TIK,” ujar Khairuddin dikutip dari siaran pers Kemenkominfo, Kamis.

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Bambang Tri Santoso dalam kegiatan literasi digital itu mengajak para mahasiswa untuk mengenal pentingnya tolerasi di ruang siber.

Baca juga: Kemenkominfo dan Siberkreasi kenalkan cara produksi siniar sederhana

Menurut Bambang, toleransi juga harus diterapkan di ruang digital agar bisa menjadi produktif, sehat, serta ramah bagi banyak pihak.

Hal itu penting dilakukan mengingat banyaknya kasus kekerasan di ruang siber seperti hate speech hingga perundungan siber masih banyak terjadi saat ini.

Maka dari itu, Bambang mengajak generasi muda untuk bisa bijak saat berkomunikasi di ruang digital.

“Ingat internet dan sosial media adalah ranah publik yang dapat dilihat oleh semua orang, kebanyakan netizen menganggap dunia siber berbeda dengan dunia nyata, jadi tidak perlu etika disana. Padahal ketika di dunia maya dan nyata sama halnya kemudian juga sama juga halnya di ranah hukum," ujar Bambang.

Sesi lain dibawakan oleh Kepala Bidang Layanan E-government Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh Hendri Dermawan mengajak para generasi muda untuk bisa berpartisipasi mewujudkan ruang siber yang positif.

Menurut Hendri, usaha yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan internet positif tidak akan mencapai titik maksimal bila tidak adanya andil dari masyarakat.

“Kita tahu bahwa untuk mewujudkan ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah tapi juga menjadi tugas kita semua, baik itu di dunia pendidikan, di dunia bisnis atau masyarakat sekalipun. Oleh sebab itu, tugas kita kedepannya adalah berkolaborasi untuk mengantar masyarakat Aceh masuk ke ruang digital yang baik,” kata Hendri.

Baca juga: KemenPPPA: Perlu perlindungan konsumen berperspektif gender

Baca juga: Kemenkominfo ajak warga Medan tingkatkan kapasitas literasi digital

Baca juga: Kemenkominfo gunakan wayang tingkatkan kewaspadaan DBD pada masyarakat

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2023