Jakarta (ANTARA News) - Badan Geologi memastikan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu pukul 05.53 WIB yang mengakibatkan ribuan warga Yogyakarta dan Klaten meninggal dan luka-luka akibat aktivitas sesar atau patahan aktif. Aktifitas sesar atau patahan aktif di bagian selatan Yogyakarta berarah Barat Daya-Timur Laut. Gempa bumi yang terjadi pada Sabtu tercatat memiliki kekuatan 6,2 Mw atau setara dengan 5,9 Skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Dalam keterangan pers yang diterima ANTARA, Sabtu, Badan Geologi menyatakan lokasi pusat gempa terletak di dekat pantai pada koordinat 8,007 derajat Lintang Selatan-110,286 derajat Bujur Timur atau terletak pada posisi 25 kilometer Barat Daya kota Yogyakarta dan 115 kilometer Selatan Kota Semarang. Getaran gempa tersebut dirasakan oleh masyarakat kota Yogyakarta, Pantai Selatan Yogyakarta, Jawa Timur bagian Selatan serta sebagian wilayah di Jawa Tengah. Masih dalam keterangannya, Badan Geologi menjelaskan goncangan gempa terasa kuat pada daerah-daerah yang disusun oleh endapan kuarter berupa endapan alluvial pantai, endapan batugamping dan endapan gunung api yang bersifat urai, lepas, belum terkonsolidasi serta memperkuat efek goncangan dan getaran gempa bumi dan berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan. Karena gempa bumi itu bersumber di dekat pantai, maka menurut badan tersebut tidak akan berpotensi menimbulkan tsunami. Untuk mengantisipasi timbulnya lebih banyak korban meninggal dan luka, masyarakat diimbau untuk tetap mewaspadai terjadinya gempa bumi susulan dan menjauhi bangunan yang mengalami kerusakan. Warga juga diminta untuk mengikuti arahan dari petugas Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB).(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006