Kendari (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dari berbagai bank di provinsi ini terus mengalami tren peningkatan setiap tahunnya.

"Untuk di Sulawesi Tenggara ini perkembangan dana KUR cukup bagus, selalu mengalami peningkatan baik dari sisi penyaluran dana maupun dari sisi debiturnya," kata Kepala Kanwil DJPb Sultra Syarwan, di Kendari, Sabtu.

Dia menerangkan tren peningkatan penyaluran dana KUR di wilayah Provinsi Sultra mengalami tren peningkatan dalam tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2022.

Kepala Kanwil DJPb Sultra ini menyebut penyaluran dana KUR pada tahun 2020 di provinsi tersebut tersalurkan sekitar Rp2,4 triliun, meningkat menjadi Rp3,4 triliun pada tahun 2021.

"Kemudian dana KUR ini kembali meningkat menjadi Rp4,2 triliun atau naik sekitar Rp800 miliar di tahun 2022. Intinya dana KUR ini selalu ada peningkatan dalam kurun tiga tahun terakhir," ujar dia lagi.

Kanwil DJPb Sultra juga menyebut penyaluran kredit usaha rakyat oleh sejumlah bank himbara di wilayahnya menunjukkan tren peningkatan di sisi debitur.

DJPb Sultra mencatat penyaluran dana KUR pada tahun 2020 sebanyak 71.255 debitur atau naik 15,9 persen menjadi 84.734 debitur di tahun 2021. Kemudian naik 1,4 persen atau menjadi 85.944 debitur pada tahun 2022.

Syarwan menjelaskan penyaluran KUR disalurkan bagi sektor industri pengolahan; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; jasa pendidikan; konstruksi; penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum.

Selanjutnya, perdagangan besar dan eceran; perikanan; pertambangan dan penggalian; pertanian, perburuan dan kehutanan; real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan; serta transportasi, pergudangan dan komunikasi.

Lebih lanjut Syarwan mengatakan secara nasional pemerintah juga telah menaikkan pagu KUR dari Rp373 triliun tahun 2022 naik menjadi Rp450 triliun di 2023.

Ditjen Perbendaharaan Sultra meminta para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di 17 kabupaten/kota se-Sultra agar memanfaatkan program pemerintah tersebut dalam pengembangan usahanya guna meningkatkan perekonomian daerah.
Baca juga: Kemenkeu sebut kinerja APBN semester I 2022 di Sultra berjalan positif
Baca juga: DJPb Sultra dorong pemerintah daerah percepat bayar THR pegawai

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023