Klaten (ANTARA News) - Warga korban gempa bumi di Klaten, Jateng, mulai meminta bantuan di tepi jalan karena belum ada bantuan dari pemerintah pusat maupun pememerintah daerah yang sampai. "Belum ada (bantuan) Mas," kata seorang warga di Klaten, Minggu siang. Warga yang meminta bantuan dengan menggunakan baskom tampak terlihat antara lain di sepanjang jalan di Kecamatan Bayat dan Wedi. Para korban tersebut mendirikan tenda-tenda atau berkumpul di pinggir jalan karena rumah mereka sudah rubuh atau retak-retak. Selain itu juga mereka masih trauma akan terjadinya gempa susulan. Mereka sangat mengharapkan adanya bantuan tenda-tenda karena kini tidak lagi mempunyai tempat tinggal. Sementara itu, anggota Komisi V DPR Soeharsojo membantah adanya perbedaan perlakuan Pemerintah Pusat terhadap korban gempa di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Jika ada keterlambatan, katanya, mungkin ada masalah transportasi dan lainnya. Sementara itu, dr. Djoko Windio, Kepala Bidang Pelayanan RS Suradji Klaten, mengatakan bahwa di RS tersebut obat-obatan masih cukup untuk satu hingga dua hari kedepan. Namun untuk makanan dan pakaian sangat kurang. Di rumah sakit itu, ada 550 pasien korban gempa. Padahal daya tampung hanya 306 pasien. Para korban gempa itu sebelumnya banyak yang ditempatkan di luar rumah sakit karena takut gempa susulan, namun kini sudah di tempatkan di lorong-lorong rumah sakit. Sementara itu ratusan pedagang Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, antri untuk menyelamatkan berbagai barang mereka yang tertinggal di pasar yang retak-retak karena pedagang hanya diperbolehkan masuk satu persatu dengan kawalan aparat. Para pedagang itu terpaksa mengantri dan harus dikawal aparat jika ingin menyelamatkan barang-barangnya untuk menghindari pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan situasi itu untuk kepentingan pribadi mereka. Selain itu bangunan pasar tersebut juga telah retak-retak sehingga dikhawatirkan runtuh, walau bangunan pasar berlantai tiga tersebut baru saja dibangun enam bulan lalu. Dirut BTN Kodradi mengatakan banknya telah menyumbangkan dana Rp1,0 miliar, sementara Bank Mandiri Rp3,0 miliar dan, BNI Rp2,0 miliar untuk membantu korban gempa itu.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006