Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Bandara Adi Sucipto dapat dioperasikan kembali secara normal pada Senin (29/5), begitu juga dengan sarana dan infrastruktur lainnya yang rusak akibat guncangan gempa tektonik yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Sabtu (27/5) pagi. Berbicara setelah menerima sumbangan kemanusiaan dari Kementerian BUMN PT Jamsostek, Tempo Grup, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Gedung Agung Yogyakarta, Minggu, Presiden menyatakan, perbaikan yang besar perlu dilakukan agar semua sarana dan infrastruktur beroperasi secara normal. "Langkah tanggap darurat telah dilakukan menurut jadwal yang benar dengan prioritas, evakuasi serta perawatan korban yang luka serta menguburkan saudara-saudara kita yang meninggal," ujarnya. Bandara Adi Sucipto memiliki panjang landasan 2.100 meter dimana 300 meter di sisi barat mengalami retak-retak dan patah sehingga tidak bisa didarati oleh pesawat terbang sekelas Boeing 737 atau Airbus seri 300. Sejauh ini aktivitas penerbangan dalam bentuk apapun untuk keperluan sipil tidak diperkenankan untuk dilakukan. Bantuan kemanusiaan yang disalurkan menggunakan pesawat-pesawat terbang TNI Angkatan Udara (AU) dan pesawat negara-negara sahabat dilakukan melalui bandara alternatif, yakni Bandara Adi Sumarmo, Solo, dan Bandara Ahmad Yani, Semarang. Presiden kemarin mendarat di Solo, namun pagi tadi Presiden Yudhoyono dan rombongan berangkat menuju Ponorogo, Jawa Timur, melalui Bandara Adi Sucipto menggunakan tiga helikopter Super Pumma NAS 332 dari Skadron 17 VIP Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Dalam acara yang dihadiri pula Meneg BUMN Sugiharto, Sekjen Departemen Pertahanan Letnan Jenderal Sjarie Sjamsoeddin, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan perwakilan korban itu, Kepala Negara mengatakan, para pengungsi di tempat-tempat pengungsian dirawat relatif baik. Pada Minggu siang, Ibu Negara Kristiani Yudhoyono melihat langsung penanganan para pengungsi di depan kantor bupati Bantul. "Berbagai laporan telah diterima. Posisi sore ini, listrik di rumah sakit telah berfungsi baik, dan telah meluas ke wilayah lain walaupun ada kerusakan. Sarana telekomunikasi 95 persen telah pulih kembali. Saya gembira bahwa pasokan BBM sudah lancar seperti normal. Saya melihat satu rangkaian gerbong membawa tambahan BBM melintas menuju Yogykarta," katanya. Secara pribadi maupun sebagai kepala negara, Yudhoyono menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu meringankan beban para korban pun terhadap negara-negara sahabat yang dengan rendah hati menyalurkan bantuannya secara langsung maupun tidak langsung. Semua bantuan yang masuk, katanya, kepada Ketua Satkorlak Gubernur DIY dan wakilnya Pangdam IV Mayjen TNI Sunarso, harus ditata secara baik dan disalurkan secepat mungkin kepada yang memerlukan. Secara khusus Presiden mengaku telah berbicara langsung dengan Gubernur DIY tentang langkah-langkah yang harus dilakukan menyangkut nasib para korban yang masih hidup. "Saya melihat banyak sekali orang-orang tua kita yang di tengah kepapaanya ditimpa musibah. Saya sungguh kasihan terhadap saudara kita itu, demikian juga anak-anak yang kehilangan orang tuanya atau kepada siapa saja. Kita harus memikirkan masa depan mereka agar mereka bisa berkembang menjadi generasi yang baik," tutur Presiden Yudhoyono.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006