Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengungkapkan terdapat sembilan indikator strategis Kemenparekraf atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada tahun 2023.

“Penyerapan tenaga kerja pariwisata, devisa pariwisata, wisatawan mancanegara, perjalanan wisatawan nusantara, kontribusi pariwisata terhadap PDB, daya saing pariwisata, nilai tambah ekonomi kreatif, nilai ekspor ekonomi kreatif, tenaga kerja ekonomi kreatif,” ujar Giri dalam Rapat Dengar Pendapat(RDP dengan Komisi X yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Giri pun melaporkan, berdasarkan capaian pada 2022 hampir semua indikator berhasil tercapai sesuai target, sementara untuk triwulan I 2023 pihaknya mengakui belum dapat menyampaikan.

“Tapi performa pada 2022 semua tercapai bahwa sangat tinggi lompatannya terkait devisa pariwisata mencapai 393 persen dan jumlah kunjungan wisman capai 152 persen,” paparnya.

Lebih lanjut, Giri menuturkan dengan anggaran yang dikenakan automatic adjustment (AA) oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp255.376.387.000, ia berharap diberikan kesempatan untuk memanfaatkan anggaran yang terblokir itu.

Terkait realisasi triwulan I, dijelaskannya realisasi pembayaran per 24 Maret 2023 yakni sebesar Rp273.051.063.177 atau 8,08 persen serta realisasi fisik sebesar Rp537.118.146.829 atau 15,88 persen.

Sementara kegiatan di masing-masing kedeputian dilakukan bersifat kolaboratif dan efektif agar berdampak pada pemulihan perekonomian dan penciptaan lapangan kerja sebesar-besarnya untuk masyarakat.

Dari sisi program utama Sekretariat Kementerian, Giri menyebut terdapat enam program, diantaranya peningkatan layanan daerah dan sistem informasi, pengembangan sumber daya manusia parekraf, peningkatan layanan umum dan hukum, pengembangan perencanaan dan keuangan, peningkatan layanan sumber daya manusia dan organisasi, serta peningkatan layanan keuangan.

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2023