Jakarta (ANTARA News) - Sebagian besar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah pasca gempa sudah mulai beroperasi kembali. Juru bicara PT Pertamina (Persero) M Harun di Jakarta, Minggu mengatakan, sejak Sabtu (27/5) malam, beberapa SPBU di Jalan Wates, Bantul sudah mulai operasi. "Sedang, semua SPBU di Yogyakarta juga dalam keadaan baik dan bisa beroperasi," katanya. Hanya saja, ada beberapa SPBU yang tutup karena para karyawannya ikut terkena musibah. Di wilayah Bantul, lanjutnya, dari 15 SPBU, enam di antaranya rusak dan sisanya masih belum bisa beroperasi penuh karena terkena pemadaman listrik. Harun menambahkan, pihaknya juga membuka dua posko di Bantul dengan delapan dokter dan 10 tenaga medis dengan pusat posko di Pertamina Cabang Yogyakarta. "Posko tersebut selain membantu korban gempa juga menjadi pos pengaduan masyarakat apabila terdapat hambatan dalam distribusi BBM," ujarnya. Sebelumnya, Kepala Divisi BBM Pertamina Djaelani Sutomo mengatakan, stok BBM guna memenuhi kebutuhan masyarakat di lokasi bencana dalam kondisi aman. Posisi stok di Depot Rewulu, Yogyakarta per hari ini adalah premium 17.000 kiloliter, minyak tanah 25.100 kiloliter dan solar 18.600 kiloliter. Sedang, distribusi Minggu ini tercatat premium 2.500 kiloliter, minyak tanah 2.000 kiloliter dan solar 1.400 kiloliter. "Depot Rewulu dapat dipasok BBM secara langsung melalui pipa dari Kilang Cilacap, sehingga sangat aman," ujarnya. Distribusi BBM menggunakan kereta api ke Solo, Cepu dan Madiun juga sudah bisa berjalan dengan kecepatan rendah. Fasilitas Pertamina baik yang berada di Bandara Adisucipto dan Depot Pertamina maupun fasilitas pendukung tidak mengalami kerusakan dan dapat berfungsi dengan baik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006