Juru bicara pemerintah Zoltan Kovacs menyatakan kedua belah mesti menjembatani hubungan yang renggang ini.
Finlandia dan Swedia secara bersamaan mengajukan keanggotaan NATO tahun lalu sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, namun proses persetujuan keanggotaan dua negara tersebut tertahan karena Hungaria dan Turki menolaknya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak Turki dan Hungaria agar segera meratifikasi permohonan keanggotaan kedua negara tersebut.
Setelah partai pimpinan Orban, Fidesz, mengulur-ulur pembahasan permohonan keanggotaan NATO dari kedua negara tersebut selama beberapa bulan, Majelis Nasional Hungaria pada Senin (27/3) akhirnya mensahkan rancangan undang-undang untuk menyetujui Finlandia menjadi anggota baru NATO.
Walau begitu, RUU yang sama untuk Swedia masih tertahan di Parlemen Hungaria.
Baca juga: Parlemen Hungaria setujui keanggotaan NATO untuk Finlandia
"Berkaitan dengan Swedia, saat ini masih ada sejumlah keluhan yang perlu ditangani sebelum masuknya negara tersebut (menjadi anggota NATO) dapat diratifikasi," kata Kovacs dalam blognya.
Dia mengatakan perwakilan Swedia telah berulang kali menyerang Hungaria melalui cara-cara diplomatis dan memanfaatkan pengaruh politiknya untuk mengganggu kepentingan Hungaria.
Pernyataannya merujuk kepada kritik yang dilontarkan pemerintah Swedia mengenai terkikisnya supremasi hukum di Hungaria selama 13 tahun dipimpin Orban. Tuduhan tersebut dibantah Viktor Orban.
Kovacs menilai selama bertahun-tahun Stockholm bersikap agresif kepada Budapest .
"Ditambah pula keluhan dari Ankara semakin mempersempit ruang kita untuk bermanuver, setidaknya sampai Swedia mulai mengubah cara mereka dan membantu memulihkan luka-luka yang tertinggal," kata Kovacs.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pekan lalu mengatakan Parlemen Turki akan memulai proses ratifikasi keanggotaan Finlandia dalam NATO, tetapi masih menangguhkan proses yang sama untuk Swedia karena negara ini dituduh menampung militan Kurdi
Baca juga: Presiden Ceko: Dukungan Barat untuk Ukraina dapat memudar
Sumber: Reuters
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2023
