Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nova Riyanti Yusuf atau Noriyu meminta kepada Kementerian Kesehatan dan juga seluruh stakeholders agar memperhatikan aspek pencegahan dan promosi kesehatan bebas HIV/AIDS.

Noriyu mengemukakan hal itu kepada ANTARA News, Jakarta, Minggu terkait peringatan Hari AIDS se-dunia kemarin.

"Karena ada 2 metode penularan yang tertinggi di Indonesia. Pertama, menurut data Kemenkes yang dipresentasikan pada Komisi IX RI oleh Menkes, pertama adalah karena hubungan seks risiko tinggi. Kedua, karena penasun (penggunaan narkoba suntik). Dan tren terbaru pemakaian ATS (Amphetamine-Type Stimulant) semacam inex, dan lain sebagainya yang meningkatkan libido pemakai sehingga terjadi hubungan seks risiko tinggi. Hal itu perlu pencegahan dan promosi secara besar-besaran," kata Noriyu.

Aspek lain, kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat itu adalah sikap dari lembaga Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang tidak pilih kasih terhadap penderita HIV/AIDS.

"Jangan sampai terjadi diskriminasi terhadap mereka. Mereka berhak mendapat peningkatan QOL (Quality of Life) atau kualitas hidupnya, seperti mempermudah akses obat ARV (anti retroviral) dan mendapat obat-obat untuk IO (infeksi oportunistik)," harap Noriyu yang juga seorang dokter.

Di samping itu, perlu ada pemahman dari masyarakat bahwa cara-cara penularan bisa terjadi seperti apa, bagaimana. "Sehingga pada saat menghadapi mereka, tidak menyakiti perasaan mereka," pungkas Noriyu.

(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2012