Jogjakarta, 29/5 (ANTARA) – Bersamaan dengan upaya memastikan beroperasinya seluruh fasilitas telekomunikasi pasca gempa bumi di Jogjakarta, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) juga mulai menyalurkan bantuan tahap pertama untuk meringangkan penderitaan para korban musibah gempa bumi. Menurut Direktur Utama Telkom Arwin Rasyid bantuan tahap pertama mulai dikirim Sabtu (27/5) dari Semarang ke Jogja. Bantuan di antaranya berupa: 1.165 helai selimut, 2 unit tenda peleton, 50 set kain kafan (lengkap), puluhan dose mie instant dan air mineral, puluhan kaleng roti kering, obat-obatan, dan lain-lain. Sedangkan bentuk-bentuk bantuan lain yang segera menyusul, selain uang tunai Rp 1 miliar, adalah kantong mayat, cairan infus, alat-alat medis, serta tambahan obat-obatan yang dibutuhkan korban. "Kondisi darurat belum memungkinkan kami berbuat optimal dalam memberikan bantuan untuk tahap pertama, namun demikian Telkom akan terus mengusahakannya karena musibah ini besar dan berdampak cukup lama,"ujar Arwin yang hari Minggu bersama Dirjen Postel meninjau kondisi STO Bantul dan pos pengungsian masyarakat. Trafik Tinggi Kondisi infrastruktur telekomunikasi Telkom (termasuk Telkomsel) menurut pengamatan langsung Arwin Rasyid secara umum tidak ada masalah. Bahwa sempat berkali-kali terjadi kesulitan melakukan hubungan telepon, menurutnya itu karena volume trafik yang luar biasa tinggi (overload) di saat bersamaan. Begitu banyak orang yang ingin melakukan hubungan komunikasi serentak dari dan ke Jogja sesaat setelah terjadinya musibah, sehingga sempat berkali-kali terjadi blocking panggilan. Langkah Telkom untuk mengatasi itu di antaranya dengan menambah 50 saluran E1 di Trunk Semarang. Sabtu sore semua BTS (Base Transceiver Station) Flexi dilaporkan sudah beroperasi, namun demikian hubungan dengan seluler masih susah akibat terjadinya rush traffic. Untuk membantu koordinasi penanganan korban bencana, Telkom juga telah memasang beberapa nomor Flexi bebas pulsa di rumah sakit-rumah sakit. Koordinasi Antaroperator Telkom Group sendiri mendukung sepenuhnya koordinasi yang dilakukan Dirjen Postel dengan seluruh operator. Hari Minggu rapat koordinasi lingkup unit Pos dan Telekomunikasi berlangsung di Jogjakarta, dipimpin langsung oleh Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar. Hadir dalam kesempatan tersebut, selain Dirut Telkom, Wakil Dirut Garuda Sugardo, para direksi operator seluler (Telkomsel, Indosat, XL, Mobile 8), para pimpinan ISP, APJII, RAPI, dan ORARI. Rapat dadakan tersebut antara lain membahas tentang koordinasi dengan media center, tugas sosial penyediaan fasilitas voice dan internet/data, sosialisasi ke rumah sakit-rumah sakit tentang akses operator, pengumuman publik via RAPI dan ORARI. Di Jogjakarta, Telkom melayani 161.000 SST melalui 10 STO Multi Exchange Area (MEA) Jogjakarta. Sedangkan untuk layanan fixed wireless, Telkom melayani 47.000 SS Flexi melalui BTS-BTS yang tersebar di 18 lokasi. Matinya aliran listrik PLN sempat membuat Telkom berusaha menghadirkan genset untuk memback-up daya dengan dukungan tim bencana TelkomRanger. Masalah tersebut teratasi dalam waktu yang tidak lama. "Kami benar-benar ikut prihatin dengan musibah yang terjadi di Jogjakarta dan karenanya bertekad untuk melakukan berbagai langkah yang diperlukan baik untuk kelancaran dukungan fasilitas telekomunikasi, maupun untuk bantuan-bantuan kemanusiaan lain," ujar Arwin . Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Muhammad Awaluddin Vice President Public and Marketing Communication PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tel. 62-21-5213288 Fax. 62-21-5203322 Email: Arwin @telkom.co.id Website: www.telkom.co.id

COPYRIGHT © ANTARA 2006