Yogyakarta (ANTARA News) - Merapi kembali keluarkan awan panas dengan jarak luncur 3,5 kilometer pada Senin pagi pukul 06.27 WIB yang mengarah ke hulu Kali Krasak dan Boyong serta sebagian ke hulu Kali Bebeng dan Gendol. Panut petugas Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ketika dihubungi ANTARA menyebutkan, selain awan panas yang tergolong sedang, sejumlah awan panas volume kecil dengan jarak luncur pendek masih terus terjadi. Ia mengatakan, abu tebal di udara yang berasal dari gunung itu cukup mengganggu pengamatan secara visual terhadap Merapi. Status aktivitas gunungapi ini sampai sekarang masih `awas`, dengan terus menerus terjadi awan panas serta guguran lava yang meluncur sebagian besar ke arah hulu Kali Boyong, Krasak, dan Gendol. Sementara itu di wilayah Kabupaten Sleman, sebagian besar pengungsi sampai saat ini masih bertahan di pengungsian, sedangkan sebagian lainnya sudah kembali ke rumah masing-masing. Tiga kecamatan di Kabupaten Sleman yaitu Turi, Pakem, dan Cangkringan merupakan wilayah yang sebagian kawasannya termasuk KRB (kawasan rawan bencana) bahaya Merapi. Informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menyebutkan, kubah lava baru gunung ini terus tumbuh ke arah sisi utara puncak Merapi. Volume kubah lava baru saat ini sekitar 2,3 juta meter kubik.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006