Palembang (ANTARA News) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah Palembang menyalurkan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi senilai enam miliar rupiah sejak dijalankan program itu pada pertengahan 2012.

"Alokasi sendiri mencapai Rp48 miliar, namun data terakhir menyatakan hanya terserap enam miliar rupiah karena program ini baru dijalankan pada pertengahan tahun. Sementara, Sumsel sendiri ditargetkan Rp38 miliar, namun sulit terserap secara baik karena di Lubuk Linggau dan Musi Rawas terjadi perbaikan irigasi," kata Wakil Pimpinan BRI Kantor Wilayah Palembang Busrul Iman, Minggu, ketika ditanya perkembangan penyaluran KKP-E itu.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah Palembang meliputi Sumsel, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, dan Lampung.

Ia menerangkan empat daerah memiliki kontribusi dalam penyerapan KKP-E khusus untuk Sumsel yakni Baturaja (3.500 hektare), Kayuagung, Palembang, dan Pagaralam.

Empat kabupaten dan kota itu merupakan daerah sentra pangan yang menjadi target utama penyaluran kredit. sedangkan sebagian besar merupakan petani padi dan cabai.

Penyaluran KKP-E itu bekerja sama dengan dua BUMN, PT Pertani dan Bulog, yang bertindak sebagai penjamin dan memastikan para petani aktif mengangsur.

Mekanisme setoran melalui PT Pertani dan Bulog, yakni uang yang diperoleh dari hasil panen akan langsung dipotong untuk angsuran kredit untuk selanjutnya diserahkan ke BRI.

"Petani yang merupakan mitra binaan BUMN mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa subsidi bunga bank berkisar 10-12 persen per tahun, sementara BRI ditunjuk sebagai pengelola dana. Penerima kredit akan diawasi dalam penggunaan dana oleh PT Pertani dan Bulog saat melakukan penanaman hingga pelaksanaan panen," katanya.

Ia menilai program pemerintah itu berjalan baik dengan rasio pengembalian kredit pada angka tiga persen.

Sebanyak 7.000 hektare sawah di Sumsel mendapatkan bantuan KKP-E, sementara total untuk Kanwil Palembang mencapai 8.700 hektare.

"Ke depan akan dioptimalkan lagi dengan target setidaknya terserap 60 persen," katanya.

BRI merupakan penyalur KKP-E terbesar di antara 22 bank pelaksana yang ditunjuk pemerintah dengan "market share" lebih dari 50 persen atau lebih dari Rp1,9 triliun. Total outstanding perbankan nasional itu mencapai Rp3,46 triliun pada Juni 2012.

Total akumulatif penyaluran kredit itu dari 2007 hingga semester I tahun 2012 menembus Rp4,7 triliun dengan total debitur 300.000 petani di seluruh Indonesia.
(ANT-039)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2012