Aden (ANTARA News) - Seorang panglima Yaman yang bertanggung jawab atas wilayah selatan yang mencakup pangkalan udara strategis Al-Anad lolos dari usaha pembunuhan Minggu di provinsi Lahj, kata seorang pejabat keamanan.

"Orang-orang bersenjata yang naik sebuah kendaraan memberondongkan tembakan ke arah mobil Jenderal Mahmud al-Sobaihi di dekat markas intelijen di Huta," ibu kota Lahj, kata pejabat itu, dengan menambahkan bahwa perwira tinggi itu selamat "tanpa cedera", lapor AFP.

"Para pengawal jenderal itu mengejar penyerang dan menangkap satu orang yang cedera dalam bentrokan," lanjut pejabat itu.

Seorang warga sipil juga terluka dalam tembak-menembak, tambah pejabat itu, yang tidak mengungkapkan motif serangan tersebut atau identitas penyerang.

Sobaihi adalah panglima di wilayah Al-Anad, yang merupakan tempat pangkalan udara strategis yang digunakan oleh pasukan AS di provinsi Lahj, Yaman selatan.

Pasukan jenderal itu memainkan peranan penting dalam ofensif Juni yang mengakhiri cengkeraman militan Al Qaida terhadap sejumlah kota dan daerah di wilayah selatan yang mereka kuasai selama setahun.

Meski melemah, militan Al Qaida terus melancarkan serangan-serangan terhadap anggota pasukan keamanan di negara itu.

Militan Al Qaida memperkuat keberadaan mereka di wilayah selatan, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011.

Ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei berhasil menghalau militan Al Qaida dari sejumlah kota dan desa di wilayah selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai.

Sejak ofensif militer dimulai pada 12 Mei, ratusan orang yang mencakup anggota Al Qaida, prajurit, militan lokal pro-militer dan warga sipil tewas.

Ofensif itu didukung oleh pesawat tak berawak AS yang pada hari itu melancarkan dua serangan udara di Yaman timur yang menewaskan 11 terduga anggota Al Qaida.

Pada 6 Mei, serangan udara AS di Yaman timur menewaskan pemimpin Al Qaida Yaman Fahd al-Quso, yang diburu dalam kaitan dengan pemboman mematikan terhadap kapal USS Cole pada 2000.

Serangan pada Oktober 2000 terhadap USS Cole, kapal perusak Angkatan Laut AS, di pelabuhan Aden, Yaman, menewaskan 17 pelaut dan mencederai 40 orang.

Quso tewas dalam serangan dua rudal di dekat rumahnya di Rafadh, sebelah timur Ataq, ibu kota provinsi Shabwa.

Menurut laporan-laporan, pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan lebih dari sepuluh serangan udara di Yaman dalam beberapa bulan terakhir.

Badan Intelijen Pusat AS (CIA) meminta izin untuk melancarkan serangan lebih lanjut pesawat tak berawak di Yaman, meski ada risiko korban mungkin bukan teroris, kata Washington Post pada April.

AS tidak pernah secara resmi mengakui penggunaan pesawat tak berawak terhadap Al Qaida di Yaman, yang dianggap sebagai cabang paling aktif dan mematikan dari jaringan teror global itu dan menjadi pusat perang melawan teror.

Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP).

AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu.

Militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali Abdullah Saleh pada Februari menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abdrabuh Mansur Hadi, yang telah berjanji menumpas Al Qaida. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2012