New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), didukung saham-saham terkait teknologi yang memperpanjang kenaikan baru-baru ini, sementara saham bank regional AS turun karena pemerintahan Biden mengusulkan langkah-langkah yang lebih kuat untuk membantu mengurangi risiko.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 141,43 poin atau 0,43 persen, menjadi menetap di 32.859,03 poin. Indeks S&P 500 bertambah 23,02 poin atau 0,57 persen, menjadi berakhir di 4.050,83 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 87,23 poin atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada 12.013,47 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor real estat dan teknologi masing-masing naik 1,22 persen dan 1,14 persen, melampaui yang lainnya. Sementara itu, sektor keuangan tergelincir 0,29 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.

Indeks teknologi S&P 500 naik 1,1 persen dan memberi S&P 500 dorongan terbesarnya, sementara indeks semikonduktor Philadelphia mencapai level tertinggi dalam hampir setahun. Kenaikan kuat Rabu (29/3/2023) meningkat di tengah optimisme bahwa penurunan penjualan cip telah berakhir.

Saham bank-bank regional AS turun karena pemerintahan Biden menyerukan aturan yang lebih ketat yang akan memperkuat bank berukuran menengah tanpa harus pergi ke Kongres.

Indeks bank regional KBW berakhir turun 2,0 persen, dan indeks keuangan S&P 500 turun 0,3 persen, satu-satunya sektor S&P 500 di wilayah negatif.

"Teknologi mungkin merupakan sektor terjauh yang dihapus dari keuangan," jadi telah terjadi rotasi dari keuangan, kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Capital di Chicago.

Gejolak perbankan, yang dimulai awal bulan ini dengan jatuhnya dua pemberi pinjaman regional AS, telah memicu kekhawatiran tentang krisis keuangan yang lebih luas.

Dengan satu hari tersisa di kuartal pertama, sektor teknologi naik sekitar 20 persen untuk periode tersebut, keuntungan sektor teratas bersama dengan jasa-jasa komunikasi yang naik sekitar 18 persen. Nasdaq berada di jalur untuk persentase kenaikan kuartalan terbesarnya sejak akhir 2020.

Investor juga menunggu data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) Februari yang akan dirilis Jumat setelah angka Januari menunjukkan percepatan tajam dalam belanja konsumen.

Tiga pejabat Federal Reserve tetap membuka pintu pada Kamis (30/3/2023) untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut yang ditujukan guna menurunkan inflasi, dengan dua mencatat masalah sektor perbankan dapat menghasilkan cukup hambatan pada perekonomian.

Pedagang berjangka dana Fed sekarang memperkirakan peluang 55 persen untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan Fed 2-3 Mei.

Data sebelumnya pada Kamis (30/3/2023) menunjukkan klaim pengangguran minggu lalu naik lebih dari yang diharapkan dari minggu sebelumnya, menunjukkan pasar tenaga kerja yang mendingin.

Secara terpisah, pertumbuhan PDB kuartal keempat sedikit lebih rendah pada 2,6 persen dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 2,7 persen, keduanya mendukung kasus kebijakan Fed yang lebih lunak.

Saham Alibaba Group Holding yang tercatat di AS naik 3,5 persen di tengah laporan bahwa cabang logistiknya telah memulai persiapan dengan bank untuk penawaran umum perdana Hong Kong, sementara saham JD.Com melonjak 7,8 persen di tengah rencana melepaskan unit infrastruktur real estatnya.

Faraday Future Intelligent Electric Inc naik setelah perusahaan mengatakan telah memulai produksi mobil listrik mewah pertamanya setelah penundaan selama berbulan-bulan, tetapi sahamnya berakhir sedikit turun.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 10,36 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,68 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Wall St ditutup naik didorong prospek cerah perusahaan-perusahaan
Baca juga: Wall St berakhir turun, investor pertimbangkan komentar tentang bank

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2023