Pada pukul 08.07 GMT, rubel melemah 0,1 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 77,18 dan telah turun 0,2 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 11,22.
Mata uang Rusia mungkin condong ke arah pelemahan moderat terhadap dolar pada Jumat, kata analis Bank St Petersburg dalam sebuah catatan.
Rubel telah naik 0,3 persen untuk diperdagangkan pada 84,13 terhadap euro, menjauh dari 84,3975 yang dicapai pada Kamis (30/3/2023), titik terlemah sejak 20 April 2022.
Rubel telah berada dalam tren yang terus melemah sepanjang Maret dan kuartal pertama, di bawah tekanan eksternal sejak pembatasan harga Barat atas penjualan minyak Rusia mulai berlaku pada awal Desember bersamaan dengan embargo Uni Eropa untuk membeli minyak Rusia yang dibawa melalui laut.
Baca juga: Rubel stabil setelah sentuh terendah sejak 21 Maret terhadap dolar
Risiko pendapatan ekspor yang lebih rendah sebagai akibatnya, biaya reorientasi pasokan bahan mentah ke timur dan jatuhnya harga minyak baru-baru ini ke level terendah lebih dari satu tahun semuanya berdampak terhadap nilai tukar rubel.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,9 persen menjadi 78,6 dolar ASc per barel, tetapi masih jauh dari posisi terendah pertengahan Maret.
Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,6 persen menjadi diperdagangkan 1.000,9 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,6 persen lebih rendah pada 2.452,2 poin.
Baca juga: Rubel Rusia melemah saat periode pembayaran pajak berakhir
Baca juga: Rubel naik terhadap dolar karena eksportir Rusia bayar pajak bulanan
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023