Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan empat langkah penanganan polio yang harus menjadi perhatian menyusul ditemukannya kasus polio di Purwakarta, Jawa Barat.

"Setidaknya ada empat hal yang perlu dilakukan sekarang ini sebagai respons cepat penemuan kasus polio di Purwakarta," kata Prof Tjandra Yoga Aditama dihubungi di Jakarta, Jumat.

Pertama, kata dia, perlunya penggalakkan vaksinasi, dalam dua bentuk yaitu pertama, outbreak resonse immunization (ORI) dan kedua, vaksinasi massal penduduk.

"Kedua, selain melakukan vaksinasi, pemerintah daerah juga harus melakukan surveilans atau pengamatan yang dilakukan secara terus menerus yang bertujuan untuk menemukan kemungkinan kasus," katanya.

Baca juga: Pekan imunisasi akan digelar di Purwakarta terkait temuan kasus polio
Baca juga: Pemkab Garut siapkan 6 ribu pos untuk sukseskan program PIN Polio

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI itu menambahkan, surveilans dapat dilakukan melalui dua bentuk yakni surveilan AFP (acute flaccid paralysis) untuk menemukan kemungkinan kasus.

Selain itu, ia menjelaskan, perlunya surveilans lingkungan untuk mencari vaccine derived polio virus (VDPV) di lingkungan.

Tjandra yang pernah menjabat Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu menambahkan, langkah ketiga, adalah melakukan penanganan lebih lanjut terhadap pasien yang terkonfirmasi polio.

Keempat, menurut Guru Besar FKUI itu, perlu dilakukan pengamatan lebih mendalam di berbagai daerah lain di Indonesia.

"Mengingat kini sudah ada laporan dari Aceh dan Purwakarta, sehingga perlu dilakukan pengamatan mendalam guna memastikan kondisi di wilayah lainnya," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Cakupan imunisasi anjlok selama pandemi, pemicu KLB polio
Baca juga: Kemenkes telusuri 20 orang kontak erat pasien polio di Purwakarta

Sementara itu, Sekda Purwakarta Norman Nugraha mengatakan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Anak Nasional Polio akan digelar di wilayah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyusul ditemukannya kasus polio di daerah tersebut.

Dia menyampaikan, untuk mengantisipasi munculnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, secara teknis, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perwakilan WHO Indonesia dan Kementerian Kesehatan.

"Kedatangan WHO diharapkan dapat meningkatkan capaian imunisasi di Purwakarta serta pelaksanaan Sub PIN Polio di Purwakarta dapat sukses dengan cakupan lebih dari 95 persen," kata Norman.

Baca juga: Dinkes deteksi dua anak Aceh lumpuh layu akibat polio

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023