Cannes, Perancis (ANTARA News) - Sutradara Inggris, Ken Loach, berhasil mendapatkan "Palme d`Or" penghargaan film terbaik di Festival Film Cannes yang menggambarkan perang Irlandia "The Wind Shakes The Barley", dan mengatakan penghargaan tersebut berarti kemenangan bagi sinema politik. Penghargaan "Golden Palm", penghargaan tertinggi atas karya sinema di luar "Oscar", jatuh ke tangan salah satu sutradara Inggris yang telah memiliki karya-karya prima dianggap oleh sebagian besar pihak adalah pilihan yang tepat untuk mmenjadi peraih penghargaan tahun ini atas karyanya yang menampilkan penggambaran pahitnya dunia akibat perang telah mencuri perhatian peminat seni film saat digelar di festival Cannes. Sutradara kawakann usia 69 tahun itu, yang telah malang melintang di berbagai ajang festival itu telah membawa delapan karyanya dalam penyelenggaraan kali ini, mengatakan penggambaran epik perjuangan bangsa Irlandia untuk memperoleh kemerdekaan dari kekuasaan asing dapat dijadikan persamaan dengan kondisi yang tengah terjadi saat ini yaitu pendudukan Irak oleh Amerika Serikat. Setelah menerima penghargaan dalam upacara yang meriah, Loach mengatakan "Kita hidup dalam masa waktu yang luar biasa yang membuat orang-orang bersikap politik sedemikian rupa yang tidak seperti empat atau lima tahun yang lalu." "Perang yang kita lihat, pendudukan satu negara atas negara lainnya terjadi di dunia dan dalam hal itu kita tak dapat berpaling begitu saja. Sangat menyenangkan dapat terlibat dalam pembuatan film ini karena tak sekedar menjadi karya layar lebar yang sekedar menjadi teman makan popcorn saja." Sutradara China, Wong Har Wai yang ketua juri festival yang beranggotakan sembilan orang mengatakan keputusan para pemenang di Palme d`Or adalah keputusan yang dibuat secara bulat. Peraih penghargaan kedua adalah"Flanders" yang disutradarai oleh Bruno Dumont sutradara dari Perancis. Film ini juga mengupas semua permaslahan yang diakibatkan perang mengenai orang-orang terlibat langsung, baik yang turun kemedan perang dan keluarga mereka yang ditinggal pergi dengan seruan hentikan perang tanpa menyebut nama negara tertentu. Film arahan sutradara Spanyol, Pedro Almodovar dengan judul "Volver" yang dibintangi Penelopen Cruz berhasil meraih penghargaan aktris terbaik. "Penghargaan ini adalah penghargaan bagi Pedro," kata Cruz, seperti dilansir Reuters, penuh emosi yang mengenakan gaun panjang dengan bahu terbuka berwarna merah. "Anda (Pedro) adalah yang terbaik, terhebat, anda telah membawa keajaiban dalam hidup kami, terimakasih atas apa yang telah kau perbuat untuk semua wanita di dunia." Untuk aktor terbaik penghargaan itu kali ini tidak diberikan kepada perorangan seperti misalnya dalam film "Indigenes", "dayas of Glory", mengenai peran pasukan Afrika Utara yang ikut serta mempertahankan Perancis dalam Perang Dunia II. Almodovar sendiri memenangkan penghargaan naskah terbaik untuk filmnya "Volver" yang memperlihatkan pahit getirnya yang dialami sejumlah wanita yang mengalami tindakan kekerasan, ditinggalkan dan kemudian berbaik kembali yang menjadi film favorit para juri. Penghargaan sutradar terbaik tahun ini diperuntukkan bagi Alenjandro Gonzalez Inarritu asal Mexico berjudul "Babel" yang dibintangi Brad Pitt dan cate Blanchet yang menggambarkan hal-hala yang menjadi penghalang seseorang yang bersumber dari kepribadiannya, budaya dan kebangsaan yang mengambil adegan di tiga benua. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006