Shenzen, China (ANTARA) - Raksasa teknologi China Huawei membukukan total pendapatan senilai 642,3 miliar yuan (1 yuan = Rp2.190) pada 2022, naik tipis dari 636,8 miliar yuan pada tahun sebelumnya.

Laba bersih perusahaan tersebut pada tahun lalu turun menjadi 35,6 miliar yuan, menurut laporan tahunannya yang dirilis pada Jumat (31/3). Angka tersebut turun dari 113,7 miliar yuan pada 2021.

"Pada 2022, kondisi eksternal yang menantang dan faktor-faktor nonpasar terus berdampak pada operasional Huawei," kata Eric Xu, direktur bergilir perusahaan itu, dalam sebuah konferensi pers.

Di tengah krisis, Xu mengatakan bahwa Huawei berupaya keras "meningkatkan panen," menghasilkan aliran pendapatan yang stabil guna mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan itu dan meletakkan fondasi untuk pengembangan di masa depan.

CFO Huawei Meng Wanzhou mengatakan hasil bisnis keseluruhan perusahaan itu sesuai dengan perkiraan. Dia mengungkapkan bahwa rasio liabilitas Huawei adalah 58,9 persen dan saldo kas bersihnya 176,3 miliar yuan pada akhir 2022.

"Posisi keuangan kami tetap solid, dengan ketahanan dan fleksibilitas yang kuat," tuturnya.

Pengeluaran Huawei untuk penelitian dan pengembangan (litbang) meningkat ke angka 161,5 miliar yuan pada 2022, yang termasuk di antara angka pengeluaran tertinggi dalam sejarah perusahaan itu dan menyumbang sekitar 25,1 persen dari total pendapatan perusahaan tersebut, menurut Meng.

Berbasis di Shenzhen, Huawei merupakan perusahaan penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta perangkat pintar terkemuka di dunia, demikian Xinhua dikutip Sabtu.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2023