Kota Bogor (ANTARA) - Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim terlibat bermain peran menjadi guru dalam drama musikal berjudul "Mimpi Kirana" yang syarat makna mengedukasi anak-anak hingga remaja menggunakan media sosial.

Dedie Rachim dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Minggu, tampil dalam pentas Drama Musikal 'Mimpi Kirana' di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (1/4). Ia berperan sebagai seorang guru dalam pentas yang diinisiasi oleh Belantara Budaya Indonesia Foundation itu.

Drama musikal Mimpi Kirana menceritakan tentang bagaimana seorang remaja bernama Kirana yang mencintai kebudayaan dan tradisi Indonesia lewat vlog yang ia buat bersama teman-teman sekolahnya. Hingga akhirnya, Kirana membuat konten di media sosial tentang kekayaan nusantara.

Founder Belantara Budaya Indonesia, Diah Kusumawardhani Wijayanti mengatakan, drama musikal ini melibatkan 241 anak dan 48 anak difabel. Banyak diantaranya pula yang merupakan anak-anak dari Kota Bogor. Menurut Diah, pementasan ini sekaligus mengajak anak-anak Indonesia untuk lebih cerdas menggunakan media sosial ke hal-hal yang positif.

"Bagaimana mem-viral-kan konten tentang Indonesia agar mendunia. Di Mimpi Kirana ini kita juga mau mengajak semua anak Indonesia berkarya dan berdaya dan kita harus bisa menembus batas karena semua diawali oleh mimpi," beber Diah.

Baca juga: Polri ingatkan masyarakat bijak bermedia sosial
Baca juga: Aktivis: Bijak bermedsos tak cukup UU ITE saja tapi diikuti edukasi

Lewat Mimpi Kirana ini, sambung Diah, juga bagaimana untuk mengajak anak Indonesia mencintai budaya dan tradisi Tanah Air. Mengingat Indonesia kaya akan budaya, tradisi dan kearifan lokalnya.

"Jadi ada dua misi, misi mencintai budaya, tradisional Indonesia dan misi bijak bersosial media. Kita ingin anak-anak difabel bergabung dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia untuk sama-sama berkarya dan berdaya," jelasnya.

Dilibatkan sebagai pemeran bintang tamu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengapresiasi pementasan yang berlangsung selama dua jam ini. Menurut Dedie, tantangan besar saat ini memang bagaimana bisa lebih bijak dalam menggunakan gadget dan media sosial didalamnya.

"Anak-anak juga jadi salah satu objek yang harus kita pengaruhi agar pemakaian gadget tidak untuk hal-hal yang negatif. Dengan tampilan yang disajikan ini bagaimana kita lebih bijak dan menjadikan medsos memiliki nilai yang positif," ungkap Dedie yang juga didampingi sang istri, Yantie Rachim.

Di Kota Bogor, Dedie menceritakan, sedang menggencarkan sebuah program Seribu Kata Positif (Serbukatif). Dimana program ini dilakukan untuk anak-anak berkata positif setiap hari. Selaras dengan itu, pemanfaatan gadget juga harus diisi dengan kata-kata yang positif.

"Apalagi dengan drama musikal yang membawa misi memperkenalkan budaya nusantara melalui gadget, mungkin bisa kita jadikan satu arah supaya tidak kemana-mana. Anak-anak akan lebih banyak menyerap hal-hal positif dan memanfaatkan gadget sebagai sarana untuk menyalurkan ide-ide kreatif mereka," katanya.

Pementasan drama musikal Mimpi Kirana ini sekaligus memperingati Hari Down Syndrome Sedunia yang jatuh setiap 21 Maret. Bahkan, sajian tari tradisional dari 38 daerah di nusantara ini memecahkan rekor MURI Dunia.

Baca juga: Kabareskrim harap Cyber Police Festival dorong netizen bijak bermedsos

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023