Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta melibatkan perguruan tinggi untuk menangani tengkes atau stunting khususnya dalam pemeriksaan kesehatan terhadap penderita.

"Kita bekerjasama dengan beberapa universitas untuk proses skrining," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Kerja sama itu dilakukan dalam rangka membantu pemerintah  menekan kasus tengkes di wilayah Jakarta Barat.

Tercatat ada Fakultas Kedokteran dari Universitas Trisakti, Universitas Tarumanagara, dan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) yang akan terlibat dalam kegiatan ini.

Nantinya, dokter spesialis yang menjadi tenaga pengajar di universitas itu akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap anak-anak yang diduga mengidap tengkes.

Pemeriksaan meliputi tinggi badan anak hingga gizi yang dia konsumsi sehari-hari. Pihaknya juga akan memeriksa pola hidup anak tersebut.

Tidak hanya itu, dokter dari universitas juga akan memeriksa psikologi anak yang diduga mengidap tengkes.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan rekomendasi layak atau tidaknya ditangani secara serius di rumah sakit

"Kalau stunting kita kirim ke rumah sakit segera," kata Erizon.

Erizon memastikan kegiatan akan mulai dilakukan April ini di sembilan titik yang dinilai menjadi prioritas penanganan tengkes.

Erizon belum bisa menjelaskan secara detail dimana saja sembilan lokasi tersebut dan berapa kasus tengkes yang terjadi di sana.

"Yang pasti wilayah Jatipulo jadi salah satu yang kita tangani," jelas dia.

Dengan adanya kegiatan ini, dia berharap kasus tengkes di wilayah Jakarta Barat bisa ditekan agar tumbuh kembang anak-anak di wilayahnya bisa lebih maksimal.
Baca juga: Kasudin Gulkarmat Jaksel jadi orang tua asuh anak stunting di Cilandak
Baca juga: Kapolsek Cilandak siap jadi orangtua asuh anak stunting di wilayahnya
Baca juga: Jakarta Timur deklarasikan 324 sanitasi berbasis masyarakat

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2023