Bengkulu (ANTARA News) - Warga Enggano, Kabupaten Bengkulu, Provinsi Bengkulu, mengharapkan kehadiran transmigran nelayan untuk menggarap potensi laut di daerah itu.

"Kalau transmigrasi pertanian tidak cocok di Pulau Enggano karena lahannya terdapat batu karang," kata seorang tokoh Enggano Bahari Kaitora di Bengkulu, Rabu.

Ia menyambut baik rencana pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk menempatkan ratusan warga trans baru di daerah itu tahun depan.

Namun perlu diketahui, kata dia, sebelumnya sudah ditempatkan sekitar 100 kepala keluarga transmigran asal Jawa di daerah itu, ternyata tidak bertahan lama karena mereka mengharapkan lahan pertanian.

Meskipun lahan masih cukup luas di pulau terpencil itu, namun tidak potensial untuk perkembangan sektor pertanian dan perkebunan.

Di bawah lapisan tanah di Enggano seluruhnya terdapat karang, sehingga bila kawasan hutan di daerah itu gundul, maka akan timbul pulau karang, ujarnya.

Ratusan rumah tranmigran pada akhir tahun 90-an di wilayah itu hingga saat ini menjadi semak belukar karena penghuninya lari meninggalkan lokasi.

Meskipun masih ada rumah berpenghuni di daerah pemukiman itu namun bukan warga trans, tapi penduduk pendatang pencari ikan, tambahnya.

Kepala Dinas Transmigrasi Bengkulu Utara Fahrudin mengatakan, pihaknya memprogram penempatan warga trans sebanyak 400 kepala keluarga (KK) pada 2014.

Mulai 2013 akan dilakukan sosialisasi terhadap warga setempat dan mencari lahan seluas 1.400 hektare di Kecamatan Malakoni setempat.

"Rencananya kita akan mendatangkan warga transmigrasi dari Jawa dan Bali untuk menggarap potensi di wilayah itu," katanya. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2012