Jakarta (ANTARA News) - Bandar Udara (Bandara) Internasional Adi Sucipto sejak 09.50 WIB, Senin (29/5) beroperasi kembali seperti biasa, setelah ditutup total sejak gempa tektonik pada Sabtu pagi (27/5). "Meski begitu, operasionalnya diawasi secara ketat," kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola bandara itu, Markus Tries Tuwo saat dihubungi dari Jakarta, Senin petang. Dijelaskannya, setelah dilakukan perbaikan gerak cepat, khususnya pada runway (landasan pacu) yang retak akibat gempa 5,9 Skala Richter itu, maka panjang landasan yang bisa dipakai hampir seluruhnya sepanjang 2.250 meter. Senada dengan Markus, Kahumas Departemen Perhubungan, J.A. Barata, mengatakan bahwa meski penerbangan dari dan ke bandara itu sudah dibuka, khusus pelayanan pada penumpang di terminal dilakukan secara darurat. "Artinya, pengelola bandara memaksimalkan ruangan yang tersisa. Pembangunan kembali diperlukan waktu sekitar 3-4 bulan. Sementara peralatan lain seperti alat komunikasi, listrik dan navigasi sudah berjalan baik," kata Barata. Markus menambahkan, kalangan maskapai menyambut baik pembukaan kembali operasional bandara ini. "Mandala dan Batavia sudah mendarat di Yogyakarta," kata Markus. Sementara itu, Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia, Pujobroto mengatakan, setelah menerima berita pembukaan kembali bandara itu, penerbangan GA 212 B 737-300 Jakarta-Yogyakarta yang berangkat pukul 18.00 dari Jakarta malam ini (29/5), dijadwalkan tiba di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Kemudian, mulai Selasa (30/5), semua penerbangan ke Yogjakarta akan berjalan normal yakni selain lima kali penerbangan dari Jakarta, dua penerbangan dari Denpasar ke Yogja juga bisa dilayani, termasuk satu penerbangan dari Ampenan ke Yogjakarta. "Kemarin (28/5) Garuda juga melaksanakan penerbangan kemanusiaan dan membawa 93 tenaga medis dan relawan ke Yogjakarta via Bandara Adisumarmo, Solo," demikian Pujobroto. Bandara Adi Sucipto per harinya melayani arus penumpang sebanyak 6.300 dengan pergerakan pesawat mencapai 40 per hari. Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, M Iksan Tatang sebelumnya menyebut, runway Adi Sucipto mengalami keretakan di tiga lokasi antara lain di runway 09 dan satu di runway 27 pada sambungan perpanjangan. Akibatnya, runway yang masih baik hanya 1.400 meter dari total panjang runway 2.200 meter. Sementara, kerugian akibat kerusakan fisik ditaksir mencapai Rp4,6 miliar dan kerugian akibat tidak operasi per hari mencapai Rp151,25 juta. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006