Bandung, (ANTARA News) - Untuk mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang tersebar di Kota Bandung ke TPA Cikubang dan TPA Desa Sarimukti, Pemkot Bandung masih terkendala dengan jumlah truk pengangkut sampah yang tidak sebanding dengan volume sampah yang ada. Kalau kondisinya seperti ini terus yang hanya memiliki 70 unit truk, maka tidak mungkin waktu yang diberikan oleh Meneg LH Rachmat Witoelar, yakni tiga minggu, sampah di Kota Bandung bisa terangkut semua, kata Koordinator Penanganan Sampah Darurat dari Kota Bandung, Tjetje Soebrata kepada pers di Bandung, Senin (29/5). Jumlah volume sampah di Kota Bandung diperkirakan mencapai sekitar 147.000 meter kubik lebih. Tjetje mengatakan sampah yang sudah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah sejak Jum`at (26/5) hingga Minggu (28/5) mencapai 215 rit dengan volume sampah sebanyak 2.150 meter kubik. Oleh karena itu untuk mencapai waktu yang telah ditentukan itu, yakni dalam waktu 21 hari sampah di Kota Bandung harus bersih, maka pihaknya harus meningkatkan kemampuan hingga 100 kali lipat, atau truk yang dibutuhkan sebanyak 700 unit, katanya. Menurut dia, untuk mencari truk pengangkut sampah yang lain, pihaknya akan mencoba melakukan sharing dengan seluruh stakeholder, Pemprop Jabar dan pemerintah pusat serta para pengusaha di Kota Bandung. Hingga saat ini, kata Tjetje yang juga menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Bandung, sampah yang sudah terangkut dari 16 TPS dari 104 TPS di Kota Bandung, sedangkan sisanya sampah dari 88 TPS akan segera diatasi. Pengangkut sampah yang lebih diprioritaskan saat ini adalah sampah-sampah yang menumpuk yang berada di lokasi fasilitas umum, seperti sekolah, perumahan dan jalan. Di tempat terpisah, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Sriyanto, mengatakan, truk pengangkut sampah yang akan digunakan di TPA Cikubang Kecamatan Cipatat Kebupaten Bandung itu menggunakan truk sampah dumptruk (otomatis menumpahkan sampah-red) karena bila menggunakan truk biasa pembuangan sampah ke TPA tersebut sulit. Penggunaan TPA sampah di Cikubang yang merupakan tanah milik Kodam itu, kata dia, maksimal hanya untuk selama satu bulan. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006