Bandung (ANTARA) -
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Bandung  pada Maret terjadi deflasi 1,50 persen, karena pemerintah berhasil menahan laju kenaikan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat. 

"Dari angka deflasi itu, Kota Bandung pun disorot oleh pemerintah pusat sehingga mendapatkan apresiasi karena berhasil mengendalikan inflasi," kata Kepala BPS Kota Bandung Aris Budiyanto di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Ini, katanya  merupakan yang terendah untuk Jabar dan Nasional. Deflasi MtM (bulan ke bulan) Jawa Barat sebesar 0,18 persen, sedangkan inflasi MtM nasional sebesar 0,18 persen.

Deflasi tercipta sebesar 1,50 persen karena berdasarkan IHK pada Februari 2022 sebesar 116,17 sementara pada Maret 2023 ini  turun di angka indeks 114,43.

Aris mengatakan komoditas yang menjadi penyumbang deflasi bagi Kota Bandung yakni tarif air minum PDAM sebanyak 1,72 persen, cabai merah 0,01 persen, dan bawang merah 0,01 persen.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap momentum deflasi itu bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023.

Menurut Yana, keberhasilan menurunkan inflasi merupakan kerja keras semua pihak. Yana mengatakan hal itu sangat penting karena yang akan diuntungkan adalah masyarakat.

"Ini sudah on the track dalam pengendalian inflasi. Dengan berbagai program dapat meringankan masyarakat," kata Yana.
 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Guido Merung
COPYRIGHT © ANTARA 2023