Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Radjasa mengatakan lima pesawat berbadan lebar jenis MD11 milik Kerajaan Arab Saudi yang membawa bantuan untuk korban gempa di Yogyakarta dan sekitarnya dibolehkan mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, maupun di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah. "Sudah dihandle, tidak ada masalah, bisa di Halim atau bisa juga di Adi Sumarmo, Solo," kata Hatta saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Senin. Menhub memberi penegasan tersebut sehubungan dengan pernyataan Ketua Himpunan Alumni Timur Tengah (HATT), Malik Aliun, di Jakarta, Senin, bahwa pihaknya menerima keluhan dari Saudi Arabia yang kesulitan mengirim lima pesawat berbadan lebar jenis MD11 yang memuat bantuan pangan, obat-obatan, peralatan medis, tenda dan lainnya ke Indonesia. Malik menyatakan, sebelumnya dia mendapat informasi bahwa Kerajaan Saudi akan membantu lima juta dolar AS plus mengirim sebuah pesawat yang bermuatan pangan, obat-obatan, peralatan medis, tenda dan lainnya. Kemudian, dia mendapat kabar bahwa Kerajaan Saudi menambah bantuannya menjadi lima pesawat MD11. Namun belum jelas kelima pesawat tersebut boleh mendarat dimana. Pesawat yang direncanakan tiba di Indonesia pada pukul 23.00 WIB, Selasa (30/5), terkesan diombang-ambing. "Semula dikatakan pesawat didaratkan saja di Solo, tetapi karena alasan landasan, pesawat diminta agar didaratkan di Halim Perdanakusuma. Kemudian instruksi itupun dibatalkan karena keterbatasan peralatan. Akhirnya pesawat diminta untuk mendarat di Bandara Soekarno Hatta, itupun dengan status yang belum jelas," demikian Malik. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006