Manado (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara mengajak masyarakat tetap mematuhi radius bahaya Gunung Karangetang di Pulau Siau.

"Kami terus mengajak masyarakat yang tinggal di lereng Gunung Karangetang agar tetap waspada dan mematuhi radius bahaya yang direkomendasikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ajak Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Senin.

Dia mengatakan, kondisi aktivitas vulkanik Gunung Karangetang setelah erupsi pada 8 Februari 2023 lalu berangsur-angsur menurun sebagaimana informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang atau PVMBG.

Meskipun menandakan mulai terjadi penurunan aktivitas vulkanik, namun PVMBG masih menetapkan status siaga level III untuk gunung api tersebut.

"Masih siaga statusnya. Karena itu kami terus mengajak masyarakat agar tetap waspada dan tidak mematuhi radius bahaya Gunung Karangetang seperti yang direkomendasikan," ujarnya.

Dia menambahkan, setelah menurunnya aktivitas vulkanik salah satu gunung api aktif di Sulut tersebut, dari koordinasi pemkab dengan personel Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang telah menyetujui dipulangkannya warga Kelurahan Bebali yang sebelumnya diungsikan ke Museum Ulu akibat erupsi.

"Ya, mereka sudah dipulangkan pada Sabtu (1/4) akhir pekan lalu. Itu (dipulangkannya pengungsi) karena kondisi aktivitas gunung sudah mulai menurun," ujarnya.

Warga Sitaro yang diungsikan ke Museum Ulu Siau Kelurahan Tarorane tersebut berasal dari Kelurahan Bebali Lindongan II (Kulu) sebanyak empat kepala keluarga, sementara di Lindongan III (Kola-Kola) lebih banyak yaitu 24 kepala keluarga.

Sebanyak 28 KK yang diungsikan yaitu laki-laki (39 jiwa) dan perempuan (38 jiwa) terdiri dari balita (lima jiwa), anak-anak (tujuh jiwa), dewasa (45 jiwa) dan lansia (20 jiwa).

Sementara warga yang mengungsi dan tinggal di rumah keluarga sebanyak 17 jiwa.

Baca juga: Gunung Karangetang di Sulawesi Utara naik status ke level siaga
Baca juga: Status Siaga Tiga di tiga gunung berapi Sulut

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2023